Kajian Komparatif: Ketentuan Hak Asasi Manusia dalam Keputusan Presiden dan Undang-Undang

Pendahuluan: Hak Asasi Manusia dalam Konteks Hukum Indonesia

Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan hak yang melekat pada setiap individu sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari hakikat dan martabat manusia. Dalam konteks hukum Indonesia, perlindungan HAM diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk Keputusan Presiden (Keppres) dan Undang-Undang (UU). Artikel ini akan membahas perbandingan antara ketentuan HAM dalam Keppres dan UU.

Keputusan Presiden dan Hak Asasi Manusia

Keputusan Presiden adalah peraturan yang dikeluarkan oleh Presiden sebagai kepala pemerintahan. Keppres memiliki kekuatan hukum yang mengikat dan harus dipatuhi oleh semua pihak. Dalam konteks HAM, Keppres seringkali digunakan sebagai instrumen untuk melindungi dan mempromosikan HAM. Misalnya, Keppres tentang Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) yang bertujuan untuk memperkuat perlindungan HAM di Indonesia.

Undang-Undang dan Hak Asasi Manusia

Sementara itu, Undang-Undang adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan disahkan oleh Presiden. UU memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dibandingkan dengan Keppres. Dalam konteks HAM, UU seringkali digunakan sebagai dasar hukum untuk melindungi dan mempromosikan HAM. Misalnya, UU No. 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang mengatur secara detail tentang perlindungan dan penegakan HAM di Indonesia.

Perbandingan Ketentuan HAM dalam Keppres dan UU

Dalam konteks HAM, baik Keppres maupun UU memiliki peran penting dalam perlindungan dan promosi HAM. Namun, ada beberapa perbedaan penting antara keduanya. Pertama, UU memiliki kekuatan hukum yang lebih tinggi dibandingkan dengan Keppres. Ini berarti bahwa jika ada konflik antara ketentuan HAM dalam Keppres dan UU, maka ketentuan dalam UU yang akan diutamakan.

Kedua, UU biasanya lebih detail dan komprehensif dalam mengatur HAM dibandingkan dengan Keppres. Ini karena UU dibuat oleh DPR yang merupakan lembaga perwakilan rakyat, sehingga proses pembuatannya melibatkan diskusi dan pertimbangan yang lebih luas dari berbagai pihak.

Kesimpulan: Perlindungan HAM dalam Keppres dan UU

Secara keseluruhan, baik Keppres maupun UU memiliki peran penting dalam perlindungan dan promosi HAM di Indonesia. Meskipun ada beberapa perbedaan antara keduanya, keduanya saling melengkapi dalam upaya untuk memastikan bahwa HAM dihormati, dilindungi, dan dipromosikan di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi semua pihak untuk memahami dan menghargai peran serta fungsi Keppres dan UU dalam konteks HAM.