Teknik dan Kesalahan Umum dalam Lari Jarak Pendek

Dalam cabang perlombaan lari jarak pendek, terdapat beberapa nomor yang dilombakan. Nomor-nomor tersebut termasuk dalam kategori lari jarak pendek adalah 60 meter, 100 meter, dan 200 meter. Ketiga nomor ini membutuhkan kecepatan maksimal dari pelarinya.

Fase pertama dalam lari jarak pendek adalah fase start atau awalan. Fase ini sangat penting karena menentukan seberapa cepat pelari bisa mencapai kecepatan penuhnya. Pelari harus siap dengan posisi tubuh jongkok yang benar untuk meluncur saat tembakan starter diberikan.

Fase kedua adalah fase akselerasi atau percepatan. Setelah melewati start, pelari perlu fokus pada peningkatan kecepatan secara bertahap hingga mencapai titik puncaknya di garis finish. Pada fase ini, teknik berlari dengan langkah panjang dan kuat menjadi kunci kesuksesan.

Ada beberapa hal yang dapat membuat seorang pelari sprinter didiskualifikasi, antara lain melakukan start palsu sebelum tembakan starter dilepaskan atau keluar jalur lintasan selama perlombaan.

Cara melakukan star jongkok pada lari jarak pendek dimulai dengan posisi badan membungkuk rendah di atas blok start sambil satu kaki ditekuk di depan dan satu lagi lurus di belakang. Saat tembakan starter terdengar, doronglah tubuh maju dengan tenaga penuh sambil mengayunkan tangan untuk meningkatkan momentum.

Beberapa kesalahan umum yang sering dilakukan saat seorang pelari melakukan start jongkok adalah terlalu banyak gerakan berlebih sehingga menyebabkan ketidakstabilan postur tubuh, reaksi lambat terhadap suara tembakan starter sehingga tertinggal dibanding pesaingnya, serta kurang fokus pada teknik dasar seperti pengaturan napas dan koordinasi gerakan tubuh secara efektif.