Kejayaan Islam di Spanyol pada Zaman Andalusi

Pada tahun 92 H, Islam memasuki Andalusia yang saat itu dikuasai oleh orang-orang Goth. Penaklukan ini dilakukan oleh pasukan yang dikirim oleh Mũsã bin Nusayr, dengan Târiq bin Ziyād sebagai panglima pada tahun 710 M. Pada tanggal 15 Mei 756 M, 'Abd al-Rahmãn al-Dakhil memproklamirkan berdirinya Imārah Umayyah II di Andalusia.

Kejayaan Islam di Spanyol tercermin dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik yang pesat. Bidang ilmu pengetahuan seperti filsafat, seni, sastra, agama, dan sains berkembang pesat. Sementara itu, pembangunan fisik juga sangat mencolok, termasuk pembangunan kota, istana, masjid, pemukiman, dan taman-taman. Beberapa contoh bangunan megah adalah Masjid Cordova, Kota al-Zahra, Istana Fa'fariyah di Saragosa, Tembok Toledo, Istana al-Ma'mün, Masjid Sevilla, dan Istana al-Hamrā di Granada.

Para ulama pada masa itu memperkenalkan materi fikih sesuai dengan mazhab Maliki. Ulama terkemuka seperti Ziyād ibn 'Abd al-Rahmān, Ibn Yahyā, Munzir ibn Sa'id al-Balüti, Abu Bakr ibn al Qutiyyah, dan Ibn Hazm fokus pada pengembangan ilmu fikih. Mereka berperan penting dalam menjaga keberlangsungan dan keutuhan ajaran Islam di Andalusia.

Dengan demikian, kejayaan Islam di Spanyol pada zaman Andalusia tidak hanya tercermin dalam kemajuan ilmu pengetahuan dan pembangunan fisik, tetapi juga dalam kontribusi ulama-ulama terkemuka dalam mengembangkan ajaran Islam dan fikih di wilayah tersebut.