Si Tukang Becak Jujur **

Pak Karto, tukang becak tua yang sudah puluhan tahun mangkal di perempatan jalan itu, dikenal dengan kejujurannya. Setiap hari, ia dengan sabar menunggu penumpang, mengantar mereka ke tujuan dengan tarif yang sudah disepakati. Suatu hari, seorang ibu muda dengan tergesa-gesa menaiki becaknya. Ia hendak ke rumah sakit karena anaknya sedang sakit. Di tengah perjalanan, ibu itu baru menyadari bahwa dompetnya tertinggal di rumah. Ia panik, karena di dompet itu ada uang yang cukup untuk biaya pengobatan anaknya. Pak Karto, yang mendengar keluhan ibu itu, langsung berkata, "Tenang Bu, saya akan antar Ibu ke rumah sakit dulu. Nanti kita cari jalan keluarnya." Sesampainya di rumah sakit, Pak Karto langsung menemui petugas keamanan dan menceritakan kejadian tersebut. Petugas keamanan pun membantu menghubungi keluarga ibu itu. Tak lama kemudian, suami ibu itu datang dan membawa dompet yang tertinggal. Ia sangat berterima kasih kepada Pak Karto atas kejujurannya. "Pak, terima kasih banyak. Anda telah menyelamatkan anak saya," kata suami ibu itu. Pak Karto hanya tersenyum dan berkata, "Itu sudah kewajiban saya, Pak. Saya senang bisa membantu." Kisah Pak Karto ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kejujurannya, meskipun dalam situasi sulit, menunjukkan bahwa kebaikan dan integritas selalu berbuah manis. Pesan:** Kisah Pak Karto mengingatkan kita bahwa kejujuran adalah nilai luhur yang harus kita junjung tinggi. Kejujuran bukan hanya tentang tidak mencuri atau berbohong, tetapi juga tentang bersikap adil, bertanggung jawab, dan membantu orang lain. Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada pilihan-pilihan sulit. Namun, dengan memegang teguh nilai kejujuran, kita akan menemukan jalan yang benar dan mendapatkan ketenangan hati.