Analisis Ciri-Ciri Masalah Sosial: Kasus Kemiskinan di Indonesi

1. Ciri-Ciri Masalah Sosial a. Penyebab Munculnya Masalah Sosial Menurut Abdulsyani (1987), masalah sosial dapat timbul karena adanya kekurangan-kekurangan dalam diri manusia atau kelompok masyarakat. Kekurangan ini bersumber dari empat faktor utama: - Faktor Ekonomis: Ketidakstabilan ekonomi, pengangguran, kemiskinan, dan distribusi sumber daya yang tidak merata. - Faktor Biologis: Penyakit, kecacatan, dan kondisi kesehatan yang buruk. - Faktor Psikologis: Kecemasan, depresi, dan gangguan mental lainnya. - Faktor Kebudayaan: Perbedaan budaya, norma, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat. b. Kriteria Identifikasi Masalah Sosial Menurut Raab dan Selznick dalam Soetomo (2008), dalam rangka melakukan proses identifikasi terhadap masalah sosial, terdapat kriteria yang digunakan yaitu kriteria objektif dan kriteria subyektif. - Kriteria Objektif: Berdasarkan fakta dan data yang dapat diukur dan diverifikasi, seperti statistik, penelitian ilmiah, dan data empiris lainnya. - Kriteria Subyektif: Berdasarkan persepsi, penilaian, dan interpretasi individu atau kelompok masyarakat, termasuk pendapat, perasaan, dan pengalaman pribadi. 2. Kasus Masalah Sosial di Indonesia: Kemiskinan Kemiskinan adalah salah satu masalah sosial yang serius di Indonesia. Berdasarkan ciri-ciri masalah sosial yang telah dijelaskan, kita dapat melihat bagaimana kemiskinan memenuhi syarat sebagai masalah sosial. a. Faktor Ekonomis Kemiskinan di Indonesia seringkali disebabkan oleh ketidakstabilan ekonomi dan distribusi sumber daya yang tidak merata. Banyak penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis kemiskinan karena tidak memiliki akses yang memadai terhadap pekerjaan dan sumber daya ekonomi. Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Indonesia terus menunjukkan angka yang tinggi, meskipun ada upaya-upaya pemerintah untuk mengurangi angka ini. b. Faktor Kebudayaan Perbedaan budaya dan norma sosial juga berkontribusi pada masalah kemiskinan. Di beberapa daerah, terdapat budaya yang tidak mendukung pendidikan dan pekerjaan yang produktif, sehingga masyarakat tetap terjebak dalam siklus kemiskinan. Selain itu, norma sosial yang memprioritaskan konsumsi daripada produksi juga dapat memperburuk masalah kemiskinan. c. Kriteria Objektif Data dari BPS menunjukkan bahwa sekitar 9,6% penduduk Indonesia hidup di bawah garis kemiskinan pada tahun 2021 (BPS, 2021). Angka ini menunjukkan bahwa kemiskinan masih menjadi masalah yang signifikan di Indonesia. d. Kriteria Subyektif Kriteria subyektif dalam mengidentifikasi masalah sosial melibatkan persepsi, penilaian, dan interpretasi individu atau kelompok masyarakat. Dalam konteks kemiskinan di Indonesia, kriteria subyektif dapat mencakup pengalaman pribadi, pendapat, dan perasaan individu yang hidup dalam kondisi kemiskinan. Pengalaman pribadi dan persepsi individu dapat memberikan wawasan yang berharga dalam memahami dinamika dan dampak kemiskinan terhadap kehidupan sehari-hari. Kesimpulan: Kemiskinan di Indonesia adalah masalah sosial yang kompleks dan multifaset. Dengan memahami ciri-ciri masalah sosial dan kriteria identifikasi, kita dapat melihat bagaimana kemiskinan memenuhi syarat sebagai masalah sosial. Faktor ekonomis dan kebudayaan berperan penting dalam munculnya masalah kemiskinan, sementara kriteria objektif dan subyektif membantu dalam identifikasi dan pemah