Sejarah Kristen di Inggris: Dari Pembaptisan Bangsa Angelsaksis hingga Penyebaran Injil

Pada abad ke-6, Inggris mengalami perubahan besar dalam sejarahnya ketika bangsa Angelsaksis dikristenkan. Menurut sebuah dongeng, paus Gregorius I (590-614) melihat beberapa orang muda dari bangsa asing di pasar budak-belian di kota Roma. Ketika ditanya asal mereka, mereka menjawab bahwa mereka berasal dari bangsa Angelsaksis. Paus Gregorius terkesan dengan kata "Angeli" yang berarti "malaekat" dalam bahasa Latin, dan memutuskan untuk membeli mereka. Setelah diberi katekisasi dan dibaptiskan, mereka dikirim kembali ke tanah air mereka di bawah pimpinan seorang rahib bernama Augustinus. Di Inggris, raja juga dibaptiskan dan rakyat mengikuti contohnya. Gregorius mengajak Augustinus untuk tidak terburu-buru mengubah adat-istiadat setempat dan membiarkan bangsa yang baru bertobat itu meresapi lingkungan hidup mereka. Augustinus kemudian menjadi uskup pertama dari Gereja Inggris dan tinggal di kota Canterbury, yang hingga saat ini masih menjadi pusat Gereja Inggris, yang sekarang dikenal sebagai Gereja Anglikan. Setelah Inggris dikristenkan, negeri ini sendiri menjadi pusat pekabaran Injil. Salah satu pekabar Injil terbesar yang berasal dari Inggris adalah Bonifatius (675-754), yang dikenal sebagai "rasul Jerman" karena ia mengabarkan Injil di sebagian besar negeri Jerman. Metodenya tidak selalu lemah-lembut, dan ia akhirnya dibunuh oleh orang-orang kafir di Belanda Utara ketika berumur sekitar 80 tahun. Hingga sekitar tahun 750, penyebaran agama Kristen di Inggris berlangsung secara damai. Namun, setelah itu, perang mulai digunakan sebagai alat untuk memasukkan orang ke dalam kawanan domba Kristus. Salah satu contohnya adalah raja orang-orang Frenk, Chunds Agung (-500), yang menggunakan kekuasaannya untuk menyebarkan agama Kristen. Sejarah Kristen di Inggris adalah cerita tentang perubahan besar dalam kehidupan bangsa dan penyebaran ajaran Kristus. Dari pembaptisan bangsa Angelsaksis hingga penyebaran Injil ke berbagai negara, perjalanan ini penuh dengan tantangan dan pengorbanan. Namun, hasilnya adalah pertumbuhan dan perkembangan Gereja Inggris yang terus berlanjut hingga saat ini.