Peran Negara dalam Menangani Fakir Miskin dan Anak Terlantar

Pasal dalam UUD 1945 yang Mengatur Perlindungan Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dalam UUD 1945, perlindungan terhadap fakir miskin dan anak terlantar diatur dalam Pasal 34 ayat (3) dan Pasal 34 ayat (4). Pasal-pasal ini menegaskan tanggung jawab negara untuk melindungi dan memelihara kesejahteraan mereka. Pasal 34 ayat (3) menyatakan bahwa "Negara menjamin kesejahteraan warga negara dan memberdayakan masyarakat yang lemah sesuai dengan martabat kemanusiaan." Dalam konteks ini, fakir miskin dan anak terlantar termasuk dalam kategori masyarakat yang lemah dan berhak mendapatkan perlindungan dari negara. Selanjutnya, Pasal 34 ayat (4) menyebutkan bahwa "Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberikan pelayanan kesejahteraan sosial yang adil dan merata." Dalam hal ini, negara memiliki tanggung jawab untuk menyediakan jaminan sosial kepada fakir miskin dan anak terlantar, serta memberikan pelayanan kesejahteraan sosial yang adil dan merata. Peran Negara dalam Menangani Fakir Miskin dan Anak Terlantar Negara memiliki peran yang sangat penting dalam menangani fakir miskin dan anak terlantar. Pertama, negara harus menyediakan program-program bantuan sosial yang dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Program-program ini harus dirancang dengan baik dan dilaksanakan secara efektif untuk memastikan bahwa fakir miskin dan anak terlantar mendapatkan perlindungan yang layak. Selain itu, negara juga harus memberikan akses yang adil terhadap pendidikan dan layanan kesehatan bagi fakir miskin dan anak terlantar. Pendidikan yang berkualitas dapat membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan dan memberikan kesempatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Sementara itu, layanan kesehatan yang terjangkau dan berkualitas akan membantu menjaga kesehatan mereka dan mencegah terjadinya penyakit yang dapat memperburuk kondisi mereka. Selain program-program bantuan sosial, negara juga harus menciptakan kebijakan yang mendukung pemberdayaan fakir miskin dan anak terlantar. Pemberdayaan ini dapat dilakukan melalui pelatihan keterampilan dan program-program pengembangan ekonomi yang dapat membantu mereka menjadi mandiri secara finansial. Dengan demikian, mereka dapat keluar dari ketergantungan terhadap bantuan sosial dan membangun kehidupan yang lebih baik. Kesimpulan Dalam UUD 1945, negara memiliki tanggung jawab untuk melindungi dan memelihara kesejahteraan fakir miskin dan anak terlantar. Pasal 34 ayat (3) dan Pasal 34 ayat (4) mengatur perlindungan mereka dan menegaskan peran negara dalam menyediakan bantuan sosial, pendidikan, layanan kesehatan, dan pemberdayaan. Dengan melaksanakan peran ini dengan baik, negara dapat membantu fakir miskin dan anak terlantar untuk keluar dari kemiskinan dan membangun masa depan yang lebih baik.