Bakteri Anaerob dalam Air: Penyebab Bau Tidak Sedap dan Busuk

Bakteri anaerob dalam air dapat mereduksi karbon, nitrat, dan sulfur dari bahan organik menjadi senyawa tertentu yang dapat menimbulkan bau tidak sedap atau busuk pada got atau kali. Proses ini terjadi ketika bakteri anaerob bekerja dalam kondisi tanpa oksigen. Dalam artikel ini, kita akan membahas senyawa-senyawa yang dihasilkan oleh bakteri anaerob dan bagaimana mereka dapat menyebabkan bau yang tidak sedap. Bakteri anaerob dalam air dapat menghasilkan dua senyawa utama, yaitu metana (CH4) dan hidrogen sulfida (H2S). Metana adalah gas yang tidak berwarna dan tidak berbau yang dihasilkan oleh bakteri anaerob saat mereka memecah bahan organik. Namun, hidrogen sulfida adalah gas yang berbau busuk seperti telur busuk yang dihasilkan oleh bakteri anaerob saat mereka mereduksi sulfur dalam bahan organik. Selain itu, bakteri anaerob juga dapat menghasilkan karbon dioksida (CO2) sebagai produk sampingan dari proses metabolisme mereka. Karbon dioksida adalah gas yang tidak berbau dan tidak berwarna, tetapi dapat menyebabkan perubahan pH air jika terlalu banyak terakumulasi. Dalam kondisi tertentu, bakteri anaerob juga dapat menghasilkan senyawa nitrogen seperti amonia (NH3) sebagai hasil dari dekomposisi bahan organik. Amonia adalah senyawa yang berbau tajam dan dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernapasan manusia. Dalam kesimpulan, bakteri anaerob dalam air dapat mereduksi karbon, nitrat, dan sulfur dari bahan organik menjadi senyawa seperti metana, hidrogen sulfida, karbon dioksida, dan amonia. Senyawa-senyawa ini dapat menyebabkan bau yang tidak sedap dan busuk pada got atau kali. Oleh karena itu, penting untuk menjaga kualitas air dan mengendalikan pertumbuhan bakteri anaerob untuk mencegah terjadinya bau yang tidak sedap.