Sudut Pandang dalam Cerpen "Tukang Cukur

Sudut pandang pengarang dalam kutipan cerpen "Tukang Cukur" adalah orang pertama pelaku utama. Dalam cerita ini, pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama untuk menggambarkan pengalaman dan pemikiran Gito, tokoh utama cerita. Gito adalah seorang anak yang tahu cara menangkal kelaparan dengan menangkap ikan di sungai dekat rumahnya. Namun, ketika pulang dari sekolah, dia sering melewati Pasar Johar yang tidak jauh dari stasiun. Di pasar ini, Gito bisa memunguti remah-remah gula jawa yang bermanfaat untuk menahan rasa lapar. Dengan menggunakan sudut pandang orang pertama, pengarang memberikan pembaca akses langsung ke pikiran dan perasaan Gito. Kita dapat merasakan kegembiraan dan keceriaan Gito ketika dia berhasil menangkap ikan atau menemukan remah-remah gula jawa. Sudut pandang ini juga memungkinkan kita untuk lebih memahami tantangan dan kesulitan yang dihadapi Gito dalam mencari makanan. Melalui sudut pandang orang pertama, pengarang juga dapat menyoroti pentingnya gula jawa dalam menahan rasa lapar Gito. Kita dapat merasakan betapa berharganya remah-remah gula jawa bagi Gito, dan bagaimana hal itu membantu menjaga kebutuhan nutrisinya. Dalam cerpen ini, pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama untuk menciptakan kedekatan emosional antara pembaca dan tokoh utama. Kita dapat merasakan kehidupan Gito dengan lebih dekat dan memahami perjuangannya dalam mengatasi kelaparan. Sudut pandang ini juga memberikan kita wawasan tentang realitas kehidupan anak-anak seperti Gito, yang harus mencari makanan di tengah keterbatasan. Dengan demikian, sudut pandang orang pertama pelaku utama dalam cerpen "Tukang Cukur" memberikan kita pemahaman yang lebih dalam tentang pengalaman dan perjuangan Gito dalam menghadapi kelaparan.