Strategi Dakwah Sunan Gresik di Era Kerajaan Majapahit

Wali Songo, sembilan wali penyebar agama Islam di tanah Jawa, memiliki peran penting dalam membentuk lanskap religi di Indonesia. Di antara mereka, Sunan Gresik, yang bernama asli Maulana Malik Ibrahim, dikenal sebagai pionir dakwah di wilayah Jawa Timur, khususnya pada masa Kerajaan Majapahit. Strategi dakwah yang diterapkannya terbilang unik dan adaptif, mengingat kuatnya pengaruh Hindu-Buddha pada era tersebut.

Menjalin Keharmonisan dengan Masyarakat Majapahit

Sunan Gresik memulai dakwahnya dengan pendekatan yang santun dan penuh toleransi. Beliau memilih Gresik, sebuah kota pelabuhan yang ramai, sebagai pusat dakwah. Di sana, beliau berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai kalangan, termasuk pemeluk Hindu dan Buddha. Sunan Gresik menunjukkan keramahan dan menghormati budaya lokal, tanpa memaksakan ajaran Islam.

Dakwah Melalui Pernikahan dan Kesenian

Strategi dakwah Sunan Gresik juga melibatkan pernikahan dengan putri seorang bangsawan Majapahit. Pernikahan ini membuka jalan bagi beliau untuk lebih dekat dengan kalangan istana dan menyebarkan ajaran Islam secara halus. Selain itu, Sunan Gresik memanfaatkan kesenian, seperti gamelan dan wayang, sebagai media dakwah. Beliau memasukkan nilai-nilai Islam ke dalam cerita dan lagu, sehingga mudah diterima masyarakat.

Pendirian Infrastruktur Keagamaan

Untuk memperkuat dakwah, Sunan Gresik mendirikan masjid sebagai pusat kegiatan keagamaan. Masjid pertama yang beliau dirikan adalah Masjid Pecinan, yang kemudian dikenal sebagai Masjid Maulana Malik Ibrahim. Masjid ini menjadi tempat berkumpul umat Islam untuk beribadah, belajar agama, dan bersilaturahmi.

Pengembangan Pendidikan dan Sosial

Sunan Gresik menyadari pentingnya pendidikan dalam menyebarkan Islam. Beliau mendirikan pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam pertama di Jawa. Di pesantren, santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga keterampilan hidup, seperti pertanian dan perdagangan. Pendekatan ini menjadikan Islam sebagai agama yang komprehensif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sunan Gresik berhasil meletakkan fondasi Islam yang kuat di tanah Jawa melalui pendekatan dakwah yang bijaksana. Beliau menunjukkan bahwa Islam dapat hidup berdampingan dengan budaya lokal dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat. Strategi dakwah Sunan Gresik menjadi inspirasi bagi para penerusnya dalam menyebarkan Islam di Nusantara. Semangat toleransi, adaptasi, dan kepedulian sosial yang beliau contohkan tetap relevan hingga saat ini, menjadi warisan berharga bagi bangsa Indonesia.