Mengapa Ikan Lebih Rentan Terhadap Pembusukan daripada Makanan Lain?

Ikan, seperti selar, adalah makanan yang sangat populer di seluruh dunia. Namun, mereka lebih rentan terhadap pembusukan daripada makanan lainnya. Penyebab utama dari ini adalah karena ikan mengandung sekitar 80% air, yang membuat mereka menjadi media yang ideal untuk pertumbuhan bakteri pembusuk dan mikroorganisme lainnya. Pembusukan atau kerusakan makanan biasanya dimulai segera setelah pemanenan, penangkapan, pemotongan, atau pengolahan. Penyebab utama dari pembusukan adalah akibat aktivitas mikroorganisme, reaksi enzimatik, dan reaksi kimia. Kecepatan proses kerusakan makanan yang mudah rusak dapat diatasi dengan mengonsumsinya secepat mungkin atau dengan pengawetan. Pengawetan makanan harus dipilih yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia dan mampu mencegah berbagai jenis pembusukan secara umum (Effendi, 2009). Namun, ada beberapa cara untuk mengurangi pembusukan ikan. Salah satunya adalah dengan menggunakan es untuk memperlambat proses pembusukan. Es yang digunakan harus diganti secara teratur jika telah mencair. Namun, mengingat kesulitan dalam mendapatkan bahan kimia yang tidak berbahaya, sebaiknya digunakan bahan kimia alami yang tidak berbahaya bagi tubuh manusia. Salah satu contohnya adalah bahan kimia yang berasal dari tumbuhan. Bahan kimia ini dapat membantu mencegah pembusukan ikan tanpa berbahaya bagi manusia. Secara keseluruhan, ikan, seperti selar, lebih rentan terhadap pembusukan daripada makanan lainnya karena kandungan air yang tinggi. Namun, dengan menggunakan metode pengawetan yang tepat dan bahan kimia alami, pembusukan dapat dikurangi dan ikan dapat dinikmati dengan aman.