Pandangan Masyarakat terhadap Penerapan Dwifungsi ABRI pada Masa Orde Baru dan Pengaruhnya terhadap Perubahan Politik di Indonesi

Pendahuluan: Pada masa Orde Baru di Indonesia, Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI) diberikan peran dwifungsi, yaitu sebagai alat pertahanan negara dan juga sebagai pengawal ideologi Pancasila. Penerapan dwifungsi ABRI ini memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan politik di Indonesia. Artikel ini akan membahas pandangan masyarakat terhadap penerapan dwifungsi ABRI dan pengaruhnya terhadap perubahan politik di Indonesia. Bagian: ① Bagian pertama: Pandangan Masyarakat terhadap Penerapan Dwifungsi ABRI Pada awalnya, masyarakat Indonesia menyambut baik penerapan dwifungsi ABRI karena dianggap dapat menjaga stabilitas politik dan keamanan nasional. Masyarakat percaya bahwa kehadiran ABRI dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan rasa aman dan nyaman. Namun, seiring berjalannya waktu, pandangan masyarakat mulai berubah karena adanya penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh anggota ABRI. ② Bagian kedua: Pengaruh Penerapan Dwifungsi ABRI terhadap Perubahan Politik Penerapan dwifungsi ABRI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan politik di Indonesia. Dalam konteks Orde Baru, ABRI memiliki peran yang dominan dalam mengendalikan dan mengawasi kehidupan politik. Hal ini mengakibatkan terbatasnya kebebasan berpendapat dan berorganisasi bagi masyarakat sipil. Selain itu, penerapan dwifungsi ABRI juga mempengaruhi proses demokratisasi di Indonesia, dengan menghambat perkembangan partai politik dan mengurangi ruang gerak oposisi politik. ③ Bagian ketiga: Perubahan Politik Pasca Penerapan Dwifungsi ABRI Setelah masa Orde Baru berakhir, penerapan dwifungsi ABRI dihapuskan dan ABRI bertransformasi menjadi TNI. Perubahan ini membuka ruang bagi masyarakat untuk lebih aktif dalam kehidupan politik dan berpartisipasi dalam proses demokrasi. Namun, dampak dari penerapan dwifungsi ABRI masih terasa hingga saat ini, terutama dalam hal keterlibatan TNI dalam politik dan kebijakan keamanan nasional. Kesimpulan: Pandangan masyarakat terhadap penerapan dwifungsi ABRI pada masa Orde Baru berubah seiring berjalannya waktu. Penerapan dwifungsi ABRI memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan politik di Indonesia, dengan membatasi kebebasan berpendapat dan berorganisasi serta menghambat proses demokratisasi. Meskipun penerapan dwifungsi ABRI telah dihapuskan, dampaknya masih terasa hingga saat ini.