Analisis Dampak Pajak Proposional pada Keseimbangan Pasar dan Penerimaan Pajak

Pada artikel ini, kita akan menganalisis dampak dari pemberlakuan pajak proposional pada keseimbangan pasar dan penerimaan pajak. Kita akan menggunakan fungsi permintaan dan penawaran yang diberikan, serta persentase pajak yang telah ditentukan. Sebelum diberlakukan pajak, keseimbangan pasar dapat ditentukan dengan menyeimbangkan fungsi permintaan dan penawaran. Fungsi permintaan diberikan oleh $P=37-2Q$, sedangkan fungsi penawaran diberikan oleh $P=Q^{2}+2$. Untuk menentukan keseimbangan pasar, kita harus mencari titik di mana fungsi permintaan dan penawaran bertemu. Setelah menyelesaikan persamaan $37-2Q=Q^{2}+2$, kita dapat menentukan bahwa keseimbangan pasar sebelum diberlakukan pajak adalah pada titik $(Q,P)=(5,27)$. Ini berarti pada tingkat harga $27, jumlah barang yang diminta dan ditawarkan adalah 5. Selanjutnya, kita akan menganalisis dampak dari pemberlakuan pajak proposional sebesar 25%. Pajak ini akan dikenakan pada pembeli, sehingga harga yang dibayarkan oleh konsumen akan meningkat. Untuk menentukan besarnya pajak yang dibebankan kepada konsumen, kita dapat mengalikan harga sebelum pajak dengan persentase pajak. Dalam hal ini, pajak yang dibebankan kepada konsumen adalah $27 \times 0.25 = 6.75$. Dengan adanya pajak, harga yang diterima oleh produsen akan berkurang. Untuk menentukan besarnya pajak yang dibebankan kepada produsen, kita dapat mengurangi pajak yang dibebankan kepada konsumen dari harga sebelum pajak. Dalam hal ini, pajak yang dibebankan kepada produsen adalah $27 - 6.75 = 20.25$. Selanjutnya, kita akan menghitung total penerimaan pajak oleh pemerintah. Total penerimaan pajak dapat ditemukan dengan mengalikan jumlah barang yang dikenakan pajak dengan besarnya pajak yang dibebankan kepada konsumen. Dalam hal ini, total penerimaan pajak adalah $5 \times 6.75 = 33.75$. Dengan demikian, setelah diberlakukan pajak proposional sebesar 25%, keseimbangan pasar berubah menjadi $(Q,P)=(5,20.25)$. Konsumen akan membayar pajak sebesar $6.75$, sedangkan produsen akan menerima harga sebesar $20.25$. Total penerimaan pajak oleh pemerintah adalah $33.75$. Dalam kesimpulan, pemberlakuan pajak proposional memiliki dampak pada keseimbangan pasar dan penerimaan pajak. Konsumen akan membayar pajak tambahan, sedangkan produsen akan menerima harga yang lebih rendah. Pemerintah akan menerima penerimaan pajak dari pajak yang dibebankan kepada konsumen.