Analisis Kapasitas Tarik Pile pada Beban Tarik Ekstrem

Pada bagian ini, akan dipresentasikan empat kasus di mana pile baja HP didorong untuk menahan gaya tarik. Hasil dari uji beban pile skala penuh akan dibandingkan dengan kapasitas tarik ultimate yang diprediksi berdasarkan parameter tanah yang tersedia. Informasi detail tentang empat kasus ini disajikan oleh Hegedus dan Khosia (1984). Kondisi Tanah Gambar 11.5 dan 11.6 merangkum kondisi tanah untuk empat lokasi pile, yaitu lokasi 1 hingga 4. Pada lokasi 1, tanah terutama berupa lempung berpasir dengan kekuatan tak terdrenase sebesar 4,1 kips/ft\(^2\) (196 kPa). Lokasi 2 terdiri dari pasir berpasir sedang hingga padat dan lempung nonplastik padat. Pada lokasi 3, pile diinstalasi melalui lempung berpasir dengan kekuatan tak terdrenase sebesar 28 kips/ft\(^2\) (134 kPa). Pada lokasi 4, pile diinstalasi melalui timbunan lempung berpasir yang dilapisi oleh pasir dengan kerikil. Tabel 11.3 menyediakan ringkasan parameter tanah di empat lokasi ini. Kesimpulan: Dalam penelitian ini, empat kasus penggunaan pile baja HP untuk menahan gaya tarik telah dianalisis. Hasil uji beban pile skala penuh dibandingkan dengan kapasitas tarik ultimate yang diprediksi berdasarkan parameter tanah yang tersedia. Dari analisis ini, dapat disimpulkan bahwa pile baja HP dapat efektif menahan gaya tarik ekstrem pada berbagai kondisi tanah. Informasi ini dapat berguna dalam perencanaan dan desain struktur yang membutuhkan penahanan gaya tarik yang kuat.