Mengapa Berantem Sendirian Bisa Menunjukkan Keberanian?

Dalam teks anekdot di atas, terdapat unsur kritik yang dapat ditemukan. Unsur kritik tersebut adalah tentang persepsi seseorang terhadap keberanian dalam berantem sendirian. Dalam percakapan antara Mas Pur dan Mas Wanto, Mas Pur mengungkapkan keyakinannya bahwa berantem sendirian menunjukkan keberanian yang luar biasa. Namun, Mas Wanto meragukan keberanian tersebut dan menanyakan alasan mengapa Mas Pur tidak membawa teman dalam berantem. Pertanyaan Mas Wanto mengungkapkan kritik terhadap pandangan Mas Pur. Mas Wanto meragukan keberanian Mas Pur karena berantem sendirian. Dia menganggap bahwa berantem sendirian bukanlah tindakan yang menunjukkan keberanian, melainkan mungkin lebih disebabkan oleh keadaan atau keterbatasan lainnya. Pertanyaan Mas Wanto juga mengungkapkan kritik terhadap keputusan Mas Pur untuk tidak mundur dalam berantem sendirian. Mas Wanto bertanya mengapa Mas Pur tidak mundur jika melihat bahwa musuhnya sepuluh orang. Pertanyaan ini menunjukkan keraguan Mas Wanto terhadap keberanian Mas Pur dan mengajukan pertanyaan logis tentang mengapa Mas Pur tidak memilih untuk mundur. Dalam tanggapannya, Mas Pur menjelaskan bahwa dia tidak mundur karena di belakangnya ada tembok. Namun, Mas Wanto menanggapinya dengan candaan bahwa biasanya orang mundur karena ada kiper di belakangnya. Candaan ini menunjukkan bahwa Mas Wanto masih meragukan keberanian Mas Pur dan menganggap alasan Mas Pur tidak cukup meyakinkan. Dalam teks anekdot ini, unsur kritik terhadap pandangan Mas Pur tentang keberanian dalam berantem sendirian dapat ditemukan melalui pertanyaan dan tanggapan Mas Wanto. Kritik ini menunjukkan bahwa pandangan Mas Pur mungkin tidak sepenuhnya akurat atau realistis.