Pengambilan Keputusan dalam Sumberdaya Hutan: Keamanan

Dalam pengelolaan sumberdaya hutan, keamanan menjadi salah satu aspek penting yang harus diperhatikan. Keamanan ini melibatkan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh suami, istri, suami dan istri, serta anak. Dalam tabel di atas, terdapat tiga kegiatan yang berkaitan dengan keamanan, yaitu pengamanan dari pencurian, pengamanan dari tata batas, dan pengamanan dari kebakaran. Pertama, pengamanan dari pencurian. Dalam kegiatan ini, terdapat 27 suami yang melakukan pengamanan dari pencurian, dengan persentase sebesar 82%. Sedangkan, tidak ada istri yang terlibat dalam kegiatan ini. Suami dan istri melakukan pengamanan dari pencurian sebanyak 6 orang, dengan persentase 18%. Tidak ada anak yang terlibat dalam kegiatan ini. Total keseluruhan, terdapat 33 orang yang terlibat dalam pengamanan dari pencurian, dengan persentase 100%. Pengamanan dari pencurian dilakukan untuk menjaga keamanan sumberdaya hutan dari tindakan pencurian yang dapat merugikan. Kedua, pengamanan dari tata batas. Dalam kegiatan ini, terdapat 28 suami yang melakukan pengamanan dari tata batas, dengan persentase sebesar 85%. Tidak ada istri yang terlibat dalam kegiatan ini. Suami dan istri melakukan pengamanan dari tata batas sebanyak 5 orang, dengan persentase 15%. Tidak ada anak yang terlibat dalam kegiatan ini. Total keseluruhan, terdapat 33 orang yang terlibat dalam pengamanan dari tata batas, dengan persentase 100%. Pengamanan dari tata batas dilakukan untuk menjaga agar sumberdaya hutan tidak melampaui batas yang telah ditentukan. Ketiga, pengamanan dari kebakaran. Dalam kegiatan ini, terdapat 25 suami yang melakukan pengamanan dari kebakaran, dengan persentase sebesar 76%. Tidak ada istri yang terlibat dalam kegiatan ini. Suami dan istri melakukan pengamanan dari kebakaran sebanyak 8 orang, dengan persentase 24%. Tidak ada anak yang terlibat dalam kegiatan ini. Total keseluruhan, terdapat 33 orang yang terlibat dalam pengamanan dari kebakaran, dengan persentase 100%. Pengamanan dari kebakaran dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran yang dapat merusak sumberdaya hutan. Secara rata-rata, pengamanan dalam sumberdaya hutan dilakukan oleh suami sebesar 77%, istri sebesar 5%, suami dan istri sebesar 17%, dan anak sebesar 1%. Hal ini menunjukkan bahwa pengamanan dalam sumberdaya hutan lebih banyak dilakukan oleh suami, dengan kontribusi terbesar. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga keamanan sumberdaya hutan agar tetap terjaga dan tidak terjadi kerugian. Dalam kesimpulan, kegiatan pengamanan dalam sumberdaya hutan meliputi pengamanan dari pencurian, pengamanan dari tata batas, dan pengamanan dari kebakaran. Kegiatan ini dilakukan oleh suami, istri, suami dan istri, serta anak. Pengamanan ini dilakukan untuk menjaga keamanan sumberdaya hutan agar tetap terjaga dan tidak terjadi kerugian.