Menyatukan Argumen: Kesatuan dan Koherensi dalam Penulisan Hubungan Internasional **

Dalam penulisan akademis hubungan internasional, kesatuan dan koherensi merupakan elemen penting untuk membangun argumen yang kuat dan meyakinkan. Kesatuan mengacu pada fokus tunggal dan terarah dari sebuah esai, memastikan semua poin mendukung tesis utama. Koherensi, di sisi lain, mengacu pada alur logis dan terstruktur dari argumen, menghubungkan ide-ide dengan jelas dan lancar. Contoh konkret dapat dilihat dalam karya "The Responsibility to Protect: From Concept to Action" oleh Gareth Evans dan Mohamed Sahnoun (2008). Esai ini secara koheren membangun argumen untuk intervensi kemanusiaan berdasarkan prinsip "Responsibility to Protect" (R2P). Setiap bagian esai secara jelas mendukung tesis utama, menunjukkan bagaimana R2P dapat menjadi alat yang efektif untuk mencegah genosida dan kejahatan kemanusiaan. Kesatuan dan koherensi dalam penulisan hubungan internasional tidak hanya meningkatkan kejelasan dan logika argumen, tetapi juga meningkatkan kredibilitas penulis. Dengan menyusun argumen secara terstruktur dan terarah, penulis dapat meyakinkan pembaca tentang validitas dan kekuatan analisis mereka. Sumber:** Evans, G., & Sahnoun, M. (2008). The Responsibility to Protect: From Concept to Action. International Commission on Intervention and State Sovereignty.