Evolution of Quality and Costs in Organizations

Pada tahun 1950-an, terjadi perkembangan departemen staf yang berorientasi pada kualitas. Kepala departemen-departemen baru ini dihadapkan pada aktivitas mereka dengan para manajer perusahaan. Karena bahasa utama para manajer tersebut adalah uang, konsep studi biaya terkait kualitas memberikan kosakata untuk berkomunikasi antara departemen staf kualitas dan para manajer perusahaan. Selama beberapa dekade, ketika para spesialis kualitas memperluas studi mereka, beberapa kejutan muncul: 1. Biaya terkait kualitas jauh lebih besar daripada yang ditunjukkan dalam laporan akuntansi. Bagi sebagian besar perusahaan, biaya-biaya ini berada dalam kisaran 10 hingga 30 persen dari penjualan atau 25 hingga 40 persen dari biaya operasional. Beberapa biaya ini terlihat, beberapa di antaranya tersembunyi. 2. Biaya kualitas bukan hanya hasil dari operasi pabrik, tetapi operasi pendukung juga merupakan kontributor utama. 3. Sebagian besar biaya adalah hasil dari kualitas yang buruk. Biaya-biaya tersebut telah terkubur dalam standar, tetapi sebenarnya dapat dihindari. 4. Meskipun biaya-biaya kualitas ini dapat dihindari, tidak ada tanggung jawab yang jelas untuk menguranginya, dan tidak ada pendekatan terstruktur untuk melakukannya. Para spesialis kualitas menggunakan data ini untuk membantu membenarkan proposal perbaikan kualitas dan melacak data biaya dari waktu ke waktu. Pengalaman pada beberapa dekade awal ini menghasilkan beberapa pelajaran berharga yang dipelajari. Bagian ini membahas bagaimana kualitas berdampak pada biaya barang dan jasa dalam sebuah organisasi. Bagian ini juga membahas hubungan antara kualitas dan pendapatan penjualan. Dengan demikian, kedua bagian ini memberikan kerangka kerja tentang bagaimana kualitas terkait dengan gambaran keuangan keseluruhan sebuah organisasi. Kami mengidentifikasi dan mengukur biaya yang terkait dengan kualitas buruk dengan tiga alasan: untuk mengkuantifikasi ukuran masalah kualitas, untuk membantu membenarkan upaya perbaikan, untuk memandu pengembangan upaya tersebut, dan untuk melacak kemajuan dalam kegiatan perbaikan. Beberapa konsep dan metodologi yang dibahas meliputi kategori tradisional biaya kualitas, konsep yang lebih luas termasuk pendapatan yang hilang dan biaya kemampuan proses, activity-based costing, pengumpulan data pengembalian kualitas, penyajian temuan, mendapatkan persetujuan untuk upaya perbaikan, menggunakan data biaya untuk mendukung perbaikan berkelanjutan, tingkat kualitas optimum, dan pelaporan data biaya. Tema mendasar dalam bagian ini adalah penggunaan biaya terkait kualitas untuk mendukung upaya perbaikan kualitas bukan sebagai sistem pelaporan biaya kualitas. Kami akan mengikuti konvensi penggunaan istilah "produk" untuk menyebut barang atau jasa.