Suku Maya Jaga Kelestarian Alam Raja Ampat dengan Kearifan Lokal

Pendahuluan: Suku Maya di Raja Ampat, Papua Barat, merupakan penduduk asli yang hidup dari hasil laut. Mereka berusaha menjaga kelestarian alam dengan kearifan lokal agar generasi mendatang memiliki ketersediaan sumber daya alam (SDA). Namun, kerusakan alam di Raja Ampat masih terjadi, terutama akibat sampah wisatawan dan minimnya kesadaran wisatawan terhadap lingkungan. Bagian: ① Hukum Adat dan Kearifan Lokal: Suku Maya menerapkan hukum adat dan mengedepankan kearifan lokal dalam menjaga kelestarian alam. Sebagai pemilik hak kawasan laut dan darat, mereka menyadari bahwa menjaga ekosistem dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. ② Kerusakan Biota Laut: Terumbu karang di Raja Ampat terus meluas akibat penangkapan ikan menggunakan peledak, yang umumnya dilakukan oleh pendatang. Suku Maya berusaha menghentikan praktik ini dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga biota laut. ③ Sampah Wisatawan: Salah satu masalah utama adalah sampah wisatawan yang berserakan di Raja Ampat. Suku Maya berupaya meningkatkan kesadaran wisatawan akan pentingnya menjaga kebersihan dan mengelola sampah dengan baik. Kesimpulan: Suku Maya di Raja Ampat berperan penting dalam menjaga kelestarian alam dengan kearifan lokal. Namun, kerusakan alam masih terjadi, terutama akibat sampah wisatawan dan penangkapan ikan menggunakan peledak. Diperlukan upaya lebih lanjut untuk meningkatkan kesadaran dan melibatkan semua pihak dalam menjaga kelestarian alam Raja Ampat.