Dampak Pelecehan Seksual terhadap Mahasiswa dan Mahasiswi

Pelecehan seksual merupakan masalah serius yang dapat memiliki dampak negatif pada mahasiswa dan mahasiswi. Penelitian telah menunjukkan bahwa pelecehan seksual dapat menyebabkan konsekuensi psikologis, sosial, dan akademik yang signifikan bagi korban.

Studi oleh Adams, Kottke, dan Padgitt (1983) menemukan bahwa beberapa siswa wanita menghindari mata kuliah atau bekerja dengan profesor/guru besar tertentu karena risiko pelecehan. Hal ini mempengaruhi partisipasi mereka dalam pendidikan tinggi dan berpotensi merugikan perkembangan karir mereka di masa depan.

Selain itu, penelitian juga menunjukkan perbedaan reaksi antara siswa pria dan wanita terhadap pelecehan seksual. Studi tersebut melibatkan survei terhadap 1.000 mahasiswa prasarjana dan pascasarjana (Adams et al., 1983). Hasilnya menunjukkan bahwa para siswa lebih cenderung meremehkan dampak dari pelecehan seksual dibandingkan siswi.

Buku "The Lecherous Professor" karya Dziech and Weiner (1990) memberikan gambaran panjang tentang kesulitan yang dialami oleh korban pelecehan seksual. Buku ini mencatat berbagai persoalan yang muncul sebagai akibat dari tindakan tersebut.

Penelitian lain dilakukan untuk memahami topik ini dengan cara yang berbeda-beda. Hunter and McClelland (1991), misalnya, melakukan studi terhadap 300 mahasiswa di sebuah perguruan tinggi seni liberal kecil. Mereka menggunakan sketsa-sketsa variasi situasi untuk melihat reaksi korban dalam konteks tertentu.

Jaschik and Fretz (1991) juga melakukan penelitian sejenis dengan melibatkan 90 mahasiswi di sebuah universitas di timur tengah. Para peserta diberikan rekaman video contoh kasus-kasus klasik pelecehan seksual oleh seorang asisten dosen. Hasilnya menunjukkan bahwa hanya sedikit wanita yang menyadari hal tersebut sebagai bentuk pelecehan sampai ditanya secara eksplisit apakah itu termasuk dalam definisi pelecahannya sendiri.

Dalam konteks pengajaran hipotetis tentang situasi-situasi sexual harassment , Weber-Burdin and Rossi (1982) melakukan penelitian menggunakan sampel mahasiswa University of Massachusetts . Mereka meminta responden untuk mengevaluasi 40 situasi hipotetis sesuai dengan persepsi mereka tentang apa itu adalah perilaku tidak pantas atau bahaya .

Reilley et al.(1982), Popovich et al.(1986), serta Benson & Thomson(1982) juga telah menghasilkan temuan-temuan penting mengenai efek dari pelecahahan sexsua; namun demkian hasil-hasil tersebut masih belum cukup representatif sehingga perlu adanya penilitian lanjutan guna mendapatkan pemahaman lebih komprehensif akan fenomena ini.

Kesimpulan:

Pelecehan seksual memiliki dampak serius pada kehidupan akademik maupun personal para mahasiswa dan mahasiswi.