Strategi Penyelesaian Konflik dalam Perawatan Tn. A
4 (225 suara) 1. Identifikasi Konflik Dalam kasus ini, konflik terjadi karena Perawat A lalai/lupa untuk mengganti kateter Tn. A pada tanggal 9 Februari 2011, sesuai dengan instruksi dari dokter dan CI. Hal ini dapat menimbulkan risiko bagi pasien dan menunjukkan adanya kesalahan dalam penegakan protokol perawatan. 2. Mengelola Perasaan Sebagai Kepala Ruangan, penting untuk mengelola perasaan dan emosi yang mungkin timbul dalam situasi ini. Perawat A mungkin merasa bersalah atau malu karena lalai/lupa dalam tugasnya. Penting untuk memberikan dukungan dan dorongan positif kepada Perawat A agar dia tidak merasa terbebani dan terus memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. 3. Intervensi a. Masuk ke dalam konflik yang diyakini dapat diselesaikan dengan baik. Selanjutnya, identifikasi hasil positif yang akan terjadi Sebagai Kepala Ruangan, penting untuk memasuki konflik dan mencari solusi yang dapat mengatasi masalah yang terjadi. Dalam hal ini, penting untuk memberikan instruksi yang jelas kepada Perawat A tentang pentingnya mengganti kateter secara teratur dan memastikan bahwa dia memahami tanggung jawabnya. Selain itu, penting juga untuk memberikan insentif dan penghargaan kepada Perawat A agar dia terus memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. b. Menyeleksi metode dalam menyelesaikan konflik Penting untuk mengevaluasi metode yang digunakan dalam menyelesaikan konflik. Dalam hal ini, metode yang dapat digunakan adalah memberikan pelatihan dan pendidikan kepada Perawat A tentang pentingnya mengganti kateter secara teratur dan memastikan bahwa dia memahami tanggung jawabnya. Selain itu, penting juga untuk memberikan insentif dan penghargaan kepada Perawat A agar dia terus memberikan perawatan yang optimal kepada pasien. Dalam penyelesaian konflik, penting untuk memastikan bahwa pasien menerima perawatan yang optimal dan bahwa perawat merasa didukung dan dihargai dalam tugas mereka. Dengan mengelola perasaan, mengidentifikasi konflik, dan melakukan intervensi yang tepat, konflik dapat diselesaikan dengan baik dan hasil positif dapat dicapai.
