Kisah Cinta Joko Lancur dan Mirah Putri Ayu di Desa Golan Mirah

Pada zaman dahulu, di Desa Golan hiduplah seorang tokoh terkenal bernama Ki Honggolono. Ia adalah seorang yang memiliki kesaktian tinggi dan gagah berani, sehingga disegani oleh masyarakat sekitar. Ki Honggolono adalah pengikut dari Ki Suryo Alam, seorang sesepuh di desa tersebut. Ki Honggolono memiliki adik sepupu bernama Ki Honggojoyo, yang merupakan tokoh yang dituakan di Desa Mirah. Ki Ageng Mirah, putra dari Ki Ageng Gribig, adalah tokoh terhormat di Desa Mirah. Ia memiliki garis keturunan dengan Prabu Brawijaya V dari Majapahit. Di desa Mirah, Ki Ageng Mirah memiliki seorang putri yang sangat cantik bernama Mirah Putri Ayu. Mirah Putri Ayu memiliki keanggunan yang tak terhingga, dengan kulit putih seputih salju dan tatapan mata yang penuh rahasia kebahagiaan. Pada suatu hari, Joko Lancur, seorang pemuda tampan yang hobi menyabung ayam, kehilangan ayamnya yang kabur ke Desa Mirah. Saat mencari ayamnya, Joko Lancur terpesona dengan kecantikan Mirah Putri Ayu. Ia merasa tertarik dan jatuh cinta pada putri dari Ki Ageng Mirah. Joko Lancur bahkan berniat untuk mempersunting Mirah. Ketika Joko Lancur pulang ke rumah, ia terus terbayang-bayang kecantikan Mirah. Ia merasa gundah dan sulit tidur dan makan. Melihat kondisi putranya, Ki Honggolono bertanya tentang penyebab kegundahan Joko Lancur. Joko Lancur pun menceritakan perasaannya pada Mirah Putri Ayu. Dalam kisah ini, kita akan melihat bagaimana cinta Joko Lancur dan Mirah Putri Ayu berkembang di Desa Golan Mirah. Kisah ini menggambarkan perjuangan mereka dalam menghadapi rintangan dan mencari kebahagiaan bersama.