Peran dan Kedudukan sebagai Warga Negara Indonesi

Peran Warga Negara Indonesia Warga negara memiliki peran yang penting dalam kehidupan bernegara. Menurut Cholisin (1996), terdapat empat peran yang harus dilaksanakan oleh warga negara, yaitu peran pasif, aktif negatif, aktif positif, dan negatif. Peran pasif adalah kepatuhan warga negara terhadap peraturan yang berlaku di negara tempat mereka tinggal. Contohnya, warga negara Indonesia harus menaati peraturan lalu lintas dan membayar pajak tepat waktu. Dengan melaksanakan peran pasif ini, warga negara turut menjaga ketertiban dan keamanan di negara mereka. Peran aktif adalah keikutsertaan atau partisipasi warga negara dalam kehidupan bernegara, terutama dalam memengaruhi keputusan publik. Salah satu contohnya adalah memberikan hak suara pada pemilihan umum. Dengan menggunakan hak suara mereka, warga negara dapat memilih pemimpin yang dianggap mampu memajukan negara dan mewakili kepentingan rakyat. Peran positif adalah permintaan dari warga negara kepada negara untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan hidup. Contohnya adalah meminta pemasangan listrik kepada PLN. Dalam hal ini, warga negara memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan yang layak dari negara. Peran negatif adalah permintaan warga negara agar negara tidak turut campur dalam kehidupan pribadinya. Contohnya, warga negara memiliki kebebasan untuk memilih agama yang mereka anut tanpa adanya campur tangan dari negara. Dalam hal ini, warga negara memiliki hak untuk menjalankan kehidupan pribadi mereka sesuai dengan keyakinan dan nilai-nilai yang mereka anut. Dengan memahami dan melaksanakan peran-peran tersebut, warga negara Indonesia dapat berkontribusi secara positif dalam membangun negara dan mencapai kesejahteraan bersama. Oleh karena itu, penting bagi setiap warga negara untuk memahami dan melaksanakan peran dan kedudukan mereka sebagai warga negara Indonesia.