Peran Sultan Inderagiri dalam Kemerdekaan Indonesi

Sultan Inderagiri, Sultan Mahmud Syah, memainkan peran penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beberapa hari setelah Proklamasi 17 Agustus 1945, Sultan Mahmud Syah menyatakan bahwa kerajaan Inderagiri sudah berakhir dan mendukung pemerintah Indonesia yang baru terbentuk. Ia bahkan mendukung upaya pemuda dalam organisasi Ikatan Anak Rengat di bawah pimpinan Wismad Rads untuk mengibarkan bendera merah putih di ibu kota kerajaan Melayu terlama itu, Rengat Kota. Tindakan Sultan Inderagiri ini sangat berarti karena Rengat Kota menjadi tempat awal menerima berita kemerdekaan RI pada tanggal 18 Agustus 1945. Sebagai penghargaan atas sikapnya terhadap kemerdekaan Indonesia, TNI memberikan Sultan Mahmud Syah pangkat Mayor Honorair pada tanggal 11 Desember 1947. Selain Sultan Inderagiri, kerajaan-kerajaan lain di Riau juga menyatakan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh kerajaan yang masih ada di Riau pada masa kemerdekaan mendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tidak ada catatan sejarah yang menyatakan sebaliknya. Orang-orang di Riau telah membuktikan pengorbanannya dalam segala bidang sejak berabad-abad lalu. Mereka telah mengusir penjajah sejak masa kolonial awal hingga mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia pada tahun 1945. Pengorbanan ini menjadi bukti nyata bahwa Riau adalah bagian tak terpisahkan dari perjuangan kemerdekaan Indonesia. Dengan demikian, peran Sultan Inderagiri dalam kemerdekaan Indonesia sangatlah penting. Sikapnya yang mendukung pemerintah Indonesia dan upaya pemuda dalam mengibarkan bendera merah putih di Rengat Kota menjadi bukti nyata bahwa kerajaan Inderagiri telah berakhir dan Riau sepenuhnya bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.