Perang Jawa: Perjuangan Pangeran Diponegoro

Pendahuluan: Pada abad ke-19, Jawa mengalami situasi yang memprihatinkan di bawah penjajahan Belanda. Budaya Barat yang tidak sesuai dengan budaya lokal diperkenalkan, termasuk minuman keras. Belanda juga memberlakukan kebijakan baru seperti pajak dan pembangunan jalan di atas tanah kerajaan. Pangeran Diponegoro sangat marah dan memutuskan untuk memimpin perang melawan Belanda. Bagian: ① Perang Gerilya: Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya dengan menyerang secara tiba-tiba dan memutus jalur pasokan makanan Belanda. Hal ini membuat Belanda mengalami banyak kekalahan dalam menghadapi pasukan Diponegoro. ② Strategi Belanda: Untuk mengatasi pasukan Diponegoro, Belanda memanggil bala bantuan dari wilayah lain dan merekrut tentara dari Afrika dan Pantai Gading. Mereka juga membangun banyak benteng untuk mempersempit ruang gerak pasukan Diponegoro. ③ Kekalahan dan Penangkapan: Pasukan Diponegoro mengalami banyak kekalahan dan terpaksa berunding dengan Belanda. Namun, Belanda berbuat licik dengan menangkap Pangeran Diponegoro dan mengasingkannya ke Makassar, Sulawesi Selatan. Kesimpulan: Perang Diponegoro, juga dikenal sebagai Perang Jawa, merupakan bagian dari The Great War of Europe karena berhasil menghadapi Belanda dengan mengerahkan 50.000 tentara. Perang ini menyebabkan kerugian besar bagi Belanda dan memunculkan ide-ide kultural baru untuk menggantikan kerugian tersebut.