Relevansi Pemikiran Carlos Alberto Torres dalam Mengatasi Kesenjangan Pendidikan di Era Digital

Pendidikan di era digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara kita mengakses, memproses, dan menyebarkan pengetahuan. Namun, transformasi ini juga memunculkan tantangan baru, terutama kesenjangan digital yang semakin melebar. Dalam hal ini, pemikiran Carlos Alberto Torres tentang pendidikan menjadi sangat relevan. Torres, seorang tokoh terkemuka dalam sosiologi pendidikan, menekankan pentingnya keadilan sosial, kesetaraan, dan akses terhadap pendidikan berkualitas bagi semua orang.

Pendidikan yang Berkeadilan di Era Digital

Torres berpendapat bahwa teknologi digital memiliki potensi besar untuk mendemokratisasi pendidikan dan menjembatani kesenjangan yang ada. Namun, ia juga mengingatkan bahwa teknologi itu sendiri bersifat netral. Tanpa upaya sadar untuk mengintegrasikan teknologi secara adil dan merata, kesenjangan digital justru dapat semakin melebar. Akses yang timpang terhadap perangkat, infrastruktur, dan literasi digital akan semakin menguntungkan mereka yang sudah memiliki privilese, sementara yang terpinggirkan semakin tertinggal.

Melampaui Akses: Literasi Kritis di Era Digital

Torres menekankan bahwa akses terhadap teknologi hanyalah langkah awal. Yang lebih penting adalah mengembangkan literasi digital yang kritis. Literasi digital bukan hanya tentang kemampuan operasional menggunakan perangkat atau platform digital, tetapi juga tentang kemampuan untuk mengakses, menganalisis, mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara kritis di lingkungan digital. Literasi kritis memungkinkan individu untuk tidak hanya menjadi konsumen pasif informasi, tetapi juga menjadi warga negara yang aktif dan bertanggung jawab di era digital.

Peran Guru di Era Transformasi Digital

Dalam pandangan Torres, guru memiliki peran yang sangat penting dalam menjembatani kesenjangan digital dan mewujudkan pendidikan yang berkeadilan di era digital. Guru perlu dibekali dengan kompetensi digital yang memadai, tidak hanya untuk mengintegrasikan teknologi di kelas, tetapi juga untuk membimbing siswa dalam mengembangkan literasi digital yang kritis. Guru juga perlu peka terhadap keragaman kebutuhan dan konteks siswa, memastikan bahwa semua siswa memiliki kesempatan yang setara untuk belajar dan berkembang di era digital.

Pendidikan untuk Demokrasi di Era Digital

Pemikiran Torres tentang pendidikan melampaui batas-batas kelas dan sekolah. Ia menekankan bahwa pendidikan harus menjadi alat untuk transformasi sosial dan pembangunan yang berkelanjutan. Di era digital, pendidikan harus mampu memberdayakan individu untuk menjadi warga negara yang aktif, kritis, dan bertanggung jawab, yang mampu berkontribusi pada masyarakat yang adil dan demokratis.

Pemikiran Carlos Alberto Torres memberikan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami dan mengatasi kesenjangan pendidikan di era digital. Dengan fokus pada keadilan sosial, literasi kritis, dan peran guru sebagai agen perubahan, pemikiran Torres memberikan panduan berharga untuk menavigasi tantangan dan peluang yang dihadirkan oleh teknologi digital dalam dunia pendidikan. Diperlukan upaya kolektif dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, pendidik, orang tua, dan masyarakat luas, untuk mewujudkan visi pendidikan yang adil dan merata di era digital.