Variabel Kerentanan Sosial Ekonomi sebagai Faktor Penghambat Gender dalam Kekuarg

Dalam penelitian ini, kami akan membahas secara mendalam tentang variabel kerentanan sosial ekonomi sebagai faktor penghambat gender dalam kekuarga. Kita akan melihat bagaimana faktor-faktor ini mempengaruhi peran dan keterlibatan gender dalam konteks keluarga. Kerentanan sosial ekonomi merujuk pada kondisi sosial dan ekonomi yang dapat mempengaruhi kemampuan individu atau keluarga untuk mencapai kesejahteraan dan kesetaraan gender. Faktor-faktor seperti pendapatan, pendidikan, pekerjaan, dan akses terhadap sumber daya dapat mempengaruhi peran dan tanggung jawab gender dalam keluarga. Salah satu variabel yang dapat mempengaruhi peran gender dalam keluarga adalah pendapatan. Ketika salah satu pasangan memiliki pendapatan yang lebih tinggi daripada yang lain, hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam hubungan. Pasangan dengan pendapatan yang lebih rendah mungkin merasa kurang berdaya dan memiliki sedikit kendali dalam pengambilan keputusan keluarga. Selain itu, pendidikan juga dapat menjadi faktor penghambat gender dalam kekuarga. Ketika salah satu pasangan memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi daripada yang lain, hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengambil peran dan tanggung jawab dalam keluarga. Pasangan dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah mungkin merasa kurang percaya diri dan memiliki sedikit kontribusi dalam pengambilan keputusan keluarga. Pekerjaan juga dapat mempengaruhi peran gender dalam keluarga. Ketika salah satu pasangan memiliki pekerjaan yang lebih dominan atau memiliki tanggung jawab yang lebih besar, hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam pembagian tugas dan peran dalam keluarga. Pasangan dengan pekerjaan yang kurang dominan mungkin merasa kurang dihargai dan memiliki sedikit otoritas dalam pengambilan keputusan keluarga. Akses terhadap sumber daya juga dapat menjadi faktor penghambat gender dalam kekuarga. Ketika salah satu pasangan memiliki akses yang lebih besar terhadap sumber daya seperti uang, waktu, atau dukungan sosial, hal ini dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam kemampuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Pasangan dengan akses yang lebih terbatas mungkin merasa terbatas dalam kemampuan mereka untuk berkontribusi secara signifikan dalam keluarga. Dalam penelitian ini, kami akan melihat lebih dalam tentang bagaimana variabel kerentanan sosial ekonomi ini mempengaruhi peran dan keterlibatan gender dalam kekuarga. Kami akan menganalisis data dan studi terkait untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang dampak variabel ini terhadap kehidupan keluarga. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang variabel kerentanan sosial ekonomi sebagai faktor penghambat gender dalam kekuarga, kita dapat mengidentifikasi langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi ketidakseimbangan dan mencapai kesetaraan gender yang lebih baik dalam konteks keluarga.