Mengubah Pola Pikir Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan: Zero Waste di Sekolah

Zero waste atau pengelolaan sampah tanpa limbah adalah konsep yang semakin populer di seluruh dunia. Konsep ini bertujuan untuk mengurangi, mendaur ulang, dan mendaur ulang sampah sehingga tidak ada yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir. Dalam artikel ini, kita akan melihat bagaimana konsep zero waste dapat diterapkan di sekolah-sekolah di Indonesia, dengan fokus pada SMA Negeri 3 Selong di Provinsi NTB. Sekolah hijau adalah salah satu program yang dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah untuk menghijaukan lingkungan sekolah. Program ini melibatkan penanaman pohon dan tanaman di sekitar sekolah, sehingga menciptakan lingkungan yang lebih sejuk dan menyehatkan. Selain itu, program ini juga dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Selain program sekolah hijau, program "One Man One Waste" juga dapat diterapkan di sekolah-sekolah. Program ini mendorong siswa untuk membawa pulang setidaknya satu sampah baru boleh pulang. Dengan demikian, siswa akan lebih sadar akan sampah yang dihasilkan dan akan berpikir dua kali sebelum membuang sampah sembarangan. Program ini juga dapat melibatkan siswa dalam kegiatan pengelolaan sampah di sekolah, seperti pemilahan sampah dan pengolahan kompos. Selain itu, program "Sampahku Karyaku" juga dapat menjadi bagian dari upaya pengelolaan sampah di sekolah. Dalam program ini, siswa diharapkan untuk membuat karya seni atau produk kreatif dari sampah yang mereka temukan. Karya-karya ini kemudian dapat dipamerkan dalam ajang "Panen Karya" di acara Es Mati Feast. Program ini tidak hanya mengajarkan siswa tentang kreativitas dan inovasi, tetapi juga mengajarkan mereka tentang pentingnya mendaur ulang dan mengurangi sampah. Dengan menerapkan program-program ini, SMA Negeri 3 Selong dapat menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain di Indonesia dalam mengadopsi konsep zero waste. Melalui program sekolah hijau, "One Man One Waste", dan "Sampahku Karyaku", siswa dapat belajar tentang pentingnya menjaga lingkungan dan mengurangi dampak negatif terhadap alam. Dengan demikian, kita dapat mengubah pola pikir kita menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.