Menjemput Ria, Sebuah Janji Kakak **

essays-star 4 (225 suara)

** Matahari pagi menyinari jalanan kota, menyapa hari baru dengan hangat. Shani, dengan seragam JKT48 yang rapi, mengantar Ria, adik kecilnya, menuju gerbang sekolah. Senyum lebar terukir di wajah Ria, tangan mungilnya menggenggam erat tangan Shani. "Kakak janji jemput Ria sama Gracia ya?" tanya Ria dengan suara polosnya. "Iya, sayang. Kakak sama Gracia pasti jemput Ria," jawab Shani sambil mengelus rambut Ria. Shani mencium kening Ria dan berpesan agar Ria belajar dengan rajin. Ria mengangguk semangat, lalu berlari menuju teman-temannya di halaman sekolah. Sepanjang hari, Shani sibuk dengan kegiatannya sebagai member JKT48. Namun, janji untuk menjemput Ria tetap terukir di hatinya. Sore hari, Shani bertemu dengan Gracia di ruang tunggu. "Gracia, siap jemput Ria?" tanya Shani. "Siap! Udah lama nggak ketemu Ria, pasti dia udah gede," jawab Gracia sambil tersenyum. Keduanya pun bergegas menuju sekolah Ria. Sesampainya di sana, Ria sudah menunggu dengan wajah ceria. "Kak Shani! Kak Gracia!" teriak Ria sambil berlari menghampiri mereka. Shani dan Gracia pun memeluk Ria dengan hangat. Mereka bertiga berjalan pulang bersama, berbagi cerita dan tawa. Hari itu, Shani merasa bahagia. Bukan hanya karena telah menepati janjinya kepada Ria, tetapi juga karena merasakan kebersamaan dengan sahabatnya, Gracia. Shani menyadari bahwa meskipun sibuk dengan kegiatannya, ia tetap bisa meluangkan waktu untuk orang-orang yang ia cintai.