Kisah Pedagang Tamak dan Nenek Baik Hati

Dalam sebuah pasar yang ramai, terdapat seorang nenek yang membawa sebuah mangkuk yang tidak disadari olehnya bahwa mangkuk tersebut terbuat dari emas. Nenek tersebut menawarkan mangkuknya kepada seorang pedagang yang terkenal tamak. Pedagang tersebut terkejut melihat mangkuk emas yang ditawarkan oleh nenek tersebut. Namun, pedagang tersebut dengan tamak menawar mangkuk emas tersebut dengan sendok dan garpu. Nenek tersebut menolak tawaran tersebut dan pergi meninggalkan pedagang tamak tersebut. Pedagang tamak tersebut kemudian menyesal karena menyadari bahwa mangkuk emas tersebut adalah kesempatan yang ia lewatkan. 1. Watak si pedagang dalam cerita fiksi tersebut adalah tamak. Ia hanya memikirkan keuntungan pribadinya dan tidak menghargai nilai sebenarnya dari mangkuk emas yang ditawarkan oleh nenek tersebut. 2. Nilai moral yang terkandung dalam cerita fiksi tersebut adalah pentingnya menghargai dan mengenali nilai sebenarnya dari suatu barang atau kesempatan. Pedagang tamak tersebut kehilangan kesempatan untuk mendapatkan mangkuk emas karena keserakahan dan ketamakannya. 3. Pada paragraf terakhir, latar suasana yang tergambarkan adalah kekecewaan dan penyesalan yang dirasakan oleh pedagang tamak tersebut. Ia menyadari bahwa ia telah kehilangan kesempatan untuk mendapatkan mangkuk emas tersebut karena tindakannya yang tamak.