Khuluk: Menjelajahi Konsep Perceraian dalam Islam
4 (267 suara) Perceraian adalah salah satu masalah yang paling kontroversial dalam Islam, dan khuluk adalah salah satu bentuk perceraian yang paling umum. Secara etimologi, kata khuluk berasal dari kata "khala'a," yang berarti "mencopot" atau "menanggalkan." Dalam konteks perceraian, khuluk merujuk pada suami yang menceraikan istri dengan memberikan pembayaran kepada istri sesuai dengan kehendak dan permintaan istri. Ini juga dikenal sebagai talak tebus, di mana istri menawarkan ganti rugi atau tebusan kepada suami untuk menceraikan istri. Kata khuluk juga dapat diartikan sebagai "menanggalkan atau melepaskan pakaian dari badan." Dalam konteks ini, pakaian yang dipakai oleh istri dianggap sebagai "pakaian" suami, dan suami dianggap sebagai "pakaian" istri. Ini didasarkan pada ayat Al-Qur'an Surah al-Baqarah Ayat 187, yang menyatakan bahwa "Hai orang-orang yang beriman, jauhililah banyak-banyak dari perkataan orang-orang yang tidak beriman, karena mereka tidak ada di antara Anda." Ayat ini sering diinterpretasikan sebagai menekankan bahwa istri adalah "pakaian" suami, dan suami adalah "pakaian" istri. Meskipun khuluk adalah bentuk perceraian yang paling umum, penting untuk dicatat bahwa perceraian dalam Islam adalah masalah yang sangat kompleks dan kontroversial. Ada berbagai jenis perceraian, termasuk khuluk, khula, dan talak, masing-masing dengan aturan dan proses yang berbeda. Penting bagi setiap pasangan yang mempertimbangkan perceraian untuk memahami aturan dan proses yang terkait dengan bentuk perceraian yang mereka pilih. Sebagai kesimpulan, khuluk adalah bentuk perceraian yang paling umum dalam Islam, di mana suami menceraikan istri dengan memberikan pembayaran kepada istri sesuai dengan kehendak dan permintaan istri. Ini juga dikenal sebagai talak tebus, di mana istri menawarkan ganti rugi atau tebusan kepada suami untuk menceraikan istri. Penting bagi setiap pasangan yang mempertimbangkan perceraian untuk memahami aturan dan proses yang terkait dengan bentuk perceraian yang mereka pilih.
