Perbedaan dan Aplikasi Bioteknologi Konvensional dan Modern

Bioteknologi telah menjadi bidang yang semakin penting dalam pengembangan berbagai produk dan proses. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan perbedaan antara bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern, serta aplikasi mereka dalam industri makanan dan tekstil. Perbedaan antara Bioteknologi Konvensional dan Modern: Bioteknologi konvensional adalah metode yang telah digunakan selama berabad-abad, yang melibatkan penggunaan mikroorganisme dan bahan mentah alami untuk menghasilkan produk yang diinginkan. Contoh dari bioteknologi konvensional adalah pembuatan yoghurt, nata de coco, dan keju. Di sisi lain, bioteknologi modern melibatkan penggunaan teknologi dan teknik yang lebih canggih, seperti rekayasa genetika dan kultur sel. Metode ini memungkinkan manipulasi genetik mikroorganisme untuk menghasilkan produk yang lebih efisien dan berkualitas tinggi. Contoh dari bioteknologi modern adalah produksi soyghurt dari kacang kedelai. Perbedaan Pengembangan Kondisi Nonsteril dan Kondisi Steril: Dalam bioteknologi, pengembangan kondisi nonsteril dan kondisi steril memiliki perbedaan yang signifikan. Pengembangan kondisi nonsteril melibatkan penggunaan bahan mentah yang tidak melalui proses sterilisasi sebelum digunakan. Contoh dari pengembangan kondisi nonsteril adalah pembuatan nata de coco, di mana bahan mentah seperti air kelapa tidak melalui proses sterilisasi sebelum diinokulasi dengan mikroorganisme. Di sisi lain, pengembangan kondisi steril melibatkan penggunaan bahan mentah yang telah melalui proses sterilisasi sebelum digunakan. Contoh dari pengembangan kondisi steril adalah pembuatan yoghurt, di mana susu dipasteurisasi sebelum diinokulasi dengan kultur bakteri. Bahan Mentah dan Mikroorganisme dalam Pembuatan Yoghurt, Nata de Coco, dan Keju: Dalam pembuatan yoghurt, bahan mentah yang digunakan adalah susu, sedangkan mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat seperti Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Dalam pembuatan nata de coco, bahan mentah yang digunakan adalah air kelapa, sedangkan mikroorganisme yang digunakan adalah Acetobacter xylinum. Dalam pembuatan keju, bahan mentah yang digunakan adalah susu, sedangkan mikroorganisme yang digunakan adalah bakteri asam laktat dan ragi. Organisme Penghasil Protein Sel Tunggal (PST): Organisme penghasil protein sel tunggal (PST) adalah mikroorganisme yang mampu menghasilkan protein dalam jumlah besar. Contoh dari PST adalah Saccharomyces cerevisiae, yang digunakan dalam produksi industri untuk menghasilkan berbagai protein seperti enzim dan hormon. Tabel Enzim Mikroorganisme dan Manfaatnya: No. Nama Enzim Mikroorganisme Manfaat 1. Protease Aspergillus oryzae Pencernaan protein dalam industri tekstil 2. Aspergillus niger Produksi enzim dalam industri tekstil 3. Amilase Produksi lem dalam industri 4. Laktase Saccharomyces fragilis Produksi laktase untuk industri makanan Kesimpulan: Bioteknologi konvensional dan modern memiliki perbedaan dalam metode dan teknik yang digunakan. Pengembangan kondisi nonsteril dan kondisi steril juga memiliki perbedaan yang signifikan dalam penggunaan bahan mentah yang telah atau belum melalui proses sterilisasi. Dalam industri makanan dan tekstil, bioteknologi telah digunakan untuk menghasilkan berbagai produk yang bermanfaat, seperti yoghurt, nata de coco, keju, dan enzim industri.