Kasih Sayang Kakak untuk Ria dan Naysila **

Senja mulai merangkak menyapa langit Jakarta. Di teater JKT48, Shani tengah asyik berlatih bersama para anggota lainnya. Namun, pikirannya tak sepenuhnya tercurah pada latihan. Rasa khawatir menyelimuti hatinya. Ria dan Naysila, adik-adiknya, sedang demam tinggi di rumah. Tiba-tiba, bodyguard mereka memasuki teater dengan wajah sedikit cemas. "Ria dan Naysila demam tinggi, Nona Shani," lapornya. Shani langsung berlari keluar teater. Ia tak sabar ingin melihat keadaan adik-adiknya. Di rumah, Shani dan kelima adiknya lainnya langsung berhamburan menuju kamar Ria dan Naysila di lantai dua. Mereka mendekat dan mengusap kening adik-adik mereka yang sedang tertidur. Malam tiba. Ria dan Naysila terbangun dari tidurnya. Mereka menangis karena tak menemukan Shani di samping mereka. Shani dan kelima adiknya langsung berlari ke kamar Ria dan Naysila. Mereka tahu, saat sakit, Ria dan Naysila akan menjadi manja, terutama kepada Shani yang sangat dekat dengan mereka. Namun, saat ingin memeluk Ria dan Naysila, Shani dan adik-adiknya langsung menyadari sesuatu. Raut wajah Ria dan Naysila terlihat marah, bukan marah biasa, tapi marah besar. Emosi dan Wawasan:** Kisah ini menunjukkan betapa besar kasih sayang kakak-kakak terhadap adik-adiknya. Walaupun sedang sibuk dengan kegiatan masing-masing, mereka tetap peduli dan khawatir terhadap kesehatan Ria dan Naysila. Meskipun Ria dan Naysila sedang marah, kasih sayang kakak-kakak mereka tak pernah padam. Kisah ini mengingatkan kita bahwa keluarga adalah tempat ternyaman untuk berbagi suka dan duka.