Perkembangan Pemikiran Hukum Islam pada Abad II dan III Hijriyah

Abad Kedua Hijriyah merupakan masa yang penting dalam perkembangan pemikiran hukum Islam. Pada masa ini, banyak tokoh hukum Islam (fuqaha) muncul dan menghasilkan karya-karya yang berpengaruh. Periode ini dimulai setelah runtuhnya pemerintahan Bani Umayah dan digantikan oleh penguasa Abbasiyah. Kebebasan dalam menghasilkan karya di kalangan fuqaha sangat kuat, terutama karena dukungan politik yang mereka terima dari pemerintah Abbasiyah, terutama Khalifah Harun al-Rasyid. Pemerintah Abbasiyah memberikan perhatian dan apresiasi yang besar terhadap karya-karya intelektual dalam bidang fiqh. Hal ini berbeda dengan masa pemerintahan Bani Umayah yang cenderung membatasi ruang gerak para fuqaha dalam mengembangkan pemikiran baru. Khalifah Harun al-Rasyid, misalnya, memanggil Imam Malik untuk mengajarkan kitab al-Muwaththa' kepada kedua putranya. Selain itu, Khalifah Harun al-Rasyid juga meminta Abu Yusuf, salah satu murid Abu Hanifah, untuk menyusun buku yang mengatur tentang masa keemasan hukum Islam. Perhatian dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah Abbasiyah terhadap para fuqaha menjadi motivasi bagi mereka untuk lebih mendalami ilmu fiqh. Hal ini mengantarkan perkembangan pemikiran hukum Islam pada puncaknya pada masa ini. Dalam kesimpulan, abad kedua dan ketiga Hijriyah merupakan masa penting dalam perkembangan pemikiran hukum Islam. Kebebasan dan dukungan yang diberikan oleh pemerintah Abbasiyah kepada para fuqaha memungkinkan mereka menghasilkan karya-karya yang berpengaruh. Perhatian yang besar terhadap pemikiran hukum Islam pada masa ini menjadi faktor penting dalam perkembangan ilmu fiqh.