Kajian Kebutuhan Tenaga Gizi untuk Pembukaan Program Studi Sarjana Gizi di STIKES Karsa Husada Garut

Dalam kajian ini, akan dibahas mengenai kebutuhan tenaga gizi di Kabupaten Garut, terutama di puskesmas dan rumah sakit. Data yang digunakan berasal dari Dinas Kesehatan Garut tahun 2022.

Ketersediaan Tenaga Gizi di Kabupaten Garut

Menurut data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Garut, terdapat 56 orang tenaga gizi di puskesmas, 21 orang di rumah sakit, dan 15 orang di sarana kesehatan lainnya. Jumlah total tenaga gizi yang tersedia di Kabupaten Garut adalah 92 orang.

Kebutuhan Tenaga Gizi di Puskesmas

Kabupaten Garut memiliki 67 puskesmas, dengan rincian 33 puskesmas rawat inap (RI) dan 34 puskesmas non rawat inap (NRI). Standar tenaga gizi yang dibutuhkan di setiap puskesmas RI adalah 2 orang, sesuai dengan PMK Nomor 75 tahun 2014 tentang Puskesmas. Oleh karena itu, kebutuhan tenaga gizi di puskesmas dengan RI adalah 67 x 2 = 134 orang.

Kebutuhan Tenaga Gizi di Rumah Sakit

Dalam kajian ini, akan dibahas kebutuhan tenaga gizi di beberapa rumah sakit di Kabupaten Garut. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Garut, terdapat 1.017 bed di rumah sakit yang terdiri dari RSUD Garut (439 bed), RS Pameungpeuk (116 bed), RSUD Malangbong (50 bed), RS Guntur (107 bed), RS Anisa Queen (50 bed), RS Nurhayati (64 bed), RS Nurhayati Cikajang (50 bed), RS Medina (77 bed), dan RS Intan Husada (64 bed).

Untuk menghitung kebutuhan tenaga gizi di rumah sakit, digunakan asumsi rata-rata Bed Occupation Rate (BOR) sebesar 80%. Jumlah pasien per hari yang dilayani adalah 814. Standar kebutuhan tenaga gizi di rumah sakit adalah 1 orang untuk setiap 20 pasien. Dengan 7 hari pelayanan per minggu dan 6 hari kerja per minggu, dilakukan koreksi cuti dan libur sebesar 0,2. Jam kerja efektif adalah 7 jam per hari dengan 1 jam istirahat.

Dari perhitungan tersebut, diperoleh rasio 1:20 pasien per tenaga gizi. Koreksi hari kerja adalah 7/6 x 40,7 = 47,48. Sedangkan koreksi cuti dan libur adalah 47,48 + (0,2 x 47,48) = 56,98.

Dengan demikian, berdasarkan kajian ini, dapat disimpulkan bahwa terdapat kebutuhan yang cukup besar akan tenaga gizi di Kabupaten Garut, terutama di puskesmas dan rumah sakit. Hal ini menunjukkan pentingnya pembukaan program studi Sarjana Gizi di STIKES Karsa Husada Garut untuk memenuhi kebutuhan tenaga gizi yang ada.