Pengaruh Variabel Pelavana dan Variabel Curability terhadap Kepuasan Pembelian

Dalam penelitian ini, kami akan membahas pengaruh variabel pelavana dan variabel curability terhadap kepuasan pembelian. Kami akan menganalisis koefisien standar dan tidak standar serta koefisien statistik dari model yang digunakan.

Pertama, mari kita lihat koefisien standar dan tidak standar dari variabel pelavana. Koefisien standar menunjukkan sejauh mana variabel pelavana mempengaruhi kepuasan pembelian secara relatif. Dalam penelitian ini, koefisien standar variabel pelavana adalah -0,46. Ini menunjukkan bahwa setiap peningkatan satu satuan dalam variabel pelavana akan mengurangi kepuasan pembelian sebesar 0,46 satuan. Koefisien tidak standar variabel pelavana adalah -423, yang menunjukkan pengaruh absolut variabel pelavana terhadap kepuasan pembelian.

Selanjutnya, mari kita lihat koefisien standar dan tidak standar dari variabel curability. Koefisien standar variabel curability adalah 1,112, yang menunjukkan sejauh mana variabel curability mempengaruhi kepuasan pembelian secara relatif. Dalam penelitian ini, koefisien tidak standar variabel curability adalah 949, yang menunjukkan pengaruh absolut variabel curability terhadap kepuasan pembelian.

Selain itu, kita juga perlu memperhatikan koefisien statistik dari model yang digunakan. Koefisien t untuk variabel pelavana adalah 6,73, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Ini menunjukkan bahwa variabel pelavana memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pembelian. Koefisien t untuk variabel curability adalah 9,225, dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Ini menunjukkan bahwa variabel curability juga memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pembelian.

Dalam penelitian ini, variabel pelavana dan variabel curability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pembelian. Variabel pelavana memiliki pengaruh negatif, sedangkan variabel curability memiliki pengaruh positif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel pelavana, semakin rendah kepuasan pembelian, sedangkan semakin tinggi variabel curability, semakin tinggi kepuasan pembelian.

Dalam dunia nyata, penelitian ini dapat memberikan wawasan bagi perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pembelian pelanggan. Perusahaan dapat fokus pada meningkatkan variabel curability untuk meningkatkan kepuasan pembelian pelanggan. Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan variabel pelavana dan mencari cara untuk mengurangi pengaruh negatifnya terhadap kepuasan pembelian.

Dalam kesimpulan, penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pelavana dan variabel curability memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pembelian. Perusahaan dapat menggunakan temuan ini untuk meningkatkan kepuasan pembelian pelanggan dan mencapai kesuksesan yang lebih besar.