Bayangan Garis AB Setelah Didilatasi dengan Faktor Skala 3

Garis AB dengan titik A (1, 3) dan B (2, 1) akan didilatasi dengan faktor skala 3 yang berpusat di titik pusat. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan bagaimana menghitung bayangan garis AB setelah dilatasi dan menunjukkan contoh visualisasi dari hasilnya. Pertama, mari kita hitung titik pusat dilatasi. Titik pusat dilatasi dapat ditemukan dengan menghitung rata-rata koordinat titik A dan B. Dalam kasus ini, titik pusat dilatasi adalah ((1+2)/2, (3+1)/2) = (1.5, 2). Selanjutnya, kita akan menghitung koordinat bayangan dari titik A dan B setelah dilatasi. Untuk menghitung koordinat bayangan, kita akan mengalikan koordinat titik A dan B dengan faktor skala 3 dan menggesernya ke titik pusat dilatasi. Koordinat bayangan titik A setelah dilatasi adalah ((1-1.5)*3, (3-2)*3) = (-0.5, 3). Koordinat bayangan titik B setelah dilatasi adalah ((2-1.5)*3, (1-2)*3) = (0.5, -3). Dengan demikian, bayangan garis AB setelah didilatasi dengan faktor skala 3 yang berpusat di titik pusat adalah garis yang menghubungkan titik bayangan A (-0.5, 3) dan B (0.5, -3). Dalam gambar di bawah ini, kita dapat melihat visualisasi dari bayangan garis AB setelah dilatasi dengan faktor skala 3 yang berpusat di titik pusat. [Insert gambar visualisasi bayangan garis AB setelah dilatasi] Dengan demikian, kita telah menjelaskan bagaimana menghitung dan memvisualisasikan bayangan garis AB setelah dilatasi dengan faktor skala 3 yang berpusat di titik pusat.