Nyien Panel: Kisah Arjuna, Bima, Nakula, dan Sadewa di 12 Bahasa Sunda **

** Di tengah riuhnya pasar tradisional di Bandung, sebuah panel unik menarik perhatian. Panel tersebut menampilkan 11 sarang, masing-masing berisi tokoh pewayangan yang berbeda. Di tengahnya, seorang narator dengan suara lantang menceritakan kisah para Pandawa. Panel ini merupakan hasil kolaborasi antara seniman lokal dan para ahli bahasa Sunda. Setiap sarang dihiasi dengan ukiran kayu yang rumit, menggambarkan karakteristik masing-masing tokoh. Di sarang pertama, Arjuna berdiri gagah dengan busurnya yang terhunus. Di sebelahnya, Bima dengan otot kekar dan wajah garang siap bertempur. Nakula dan Sadewa, si kembar, tampak tenang dan bijaksana. Narator dengan penuh semangat menceritakan kisah para Pandawa, mulai dari masa kecil mereka hingga perjuangan mereka melawan Kurawa. Setiap kata yang keluar dari mulutnya diiringi dengan iringan musik tradisional Sunda yang merdu. Para pengunjung, baik anak-anak maupun orang dewasa, terkesima dengan keindahan panel dan cerita yang disajikan. Mereka larut dalam kisah para Pandawa, merasakan semangat juang dan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Panel ini bukan hanya sekadar karya seni, tetapi juga menjadi media edukasi yang efektif. Melalui panel ini, masyarakat dapat mengenal lebih dekat budaya Sunda, khususnya cerita pewayangan. Di akhir cerita, narator mengajak para pengunjung untuk merenungkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam kisah para Pandawa. Nilai-nilai seperti persaudaraan, keberanian, dan keadilan, menjadi inspirasi bagi kita untuk menjalani hidup dengan lebih baik. Nyien panel ini menjadi bukti bahwa seni dan budaya dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan moral dan nilai-nilai luhur. Melalui panel ini, kita diajak untuk menghargai budaya Sunda dan mengambil inspirasi dari kisah para Pandawa.