Perbedaan Sistem Pemilihan Pemimpin pada Masa Khulafaurasyidin dan Daulah Bani Umayyah

Pada masa pemerintahan Khulafaurasyidin, proses pemilihan pemimpin dilakukan dengan cara musyawarah. Sementara itu, pada masa Daulah Bani Umayyah, pemilihan pemimpin dilakukan dengan cara pewarisan turun-temurun. Perbedaan ini dalam istilah tata negara dikenal sebagai sistem pemerintahan. Pendiri Daulah Bani Umayyah di Damaskus adalah Muawiyah bin Abu Sufyan. Sebelum menjadi khalifah, dia pernah menjabat sebagai gubernur di Syam. Perhatikan nama-nama khalifah Bani Umayyah berikut: 1) At Walid bin Abdul Malik 2) Abdul Malik bin Marwan 3) Muawiyah bin Yazid 4) Umar bin Abdul Aziz Khalifah yang memiliki kebijakan memerintahkan pengumpulan hadits ditunjukkan oleh nomor 2) Abdul Malik bin Marwan. Bani Umayyah di Damaskus mencapai banyak kemajuan, salah satunya dalam bidang pemerintahan. Mereka membentuk lembaga pencatatan yang meregistrasi dan menyalin semua keputusan khalifah atau peraturan-peraturan pemerintahan yang dikirim ke daerah. Lembaga yang dimaksud adalah diwan Al Rasail. Khalifah Dinasti Umayyah, Walid bin Abdul Malik, merupakan orang pertama yang mendirikan rumah sakit (bimaristan) dalam sejarah umat Islam di Damaskus. Dalam kesimpulan, terdapat perbedaan sistem pemilihan pemimpin pada masa Khulafaurasyidin dan Daulah Bani Umayyah. Pada masa Khulafaurasyidin, pemilihan pemimpin dilakukan melalui musyawarah, sedangkan pada masa Daulah Bani Umayyah, pemilihan pemimpin dilakukan melalui pewarisan turun-temurun. Hal ini mencerminkan perbedaan dalam tata negara dan sistem pemerintahan antara kedua masa tersebut.