Jejak Sejarah: Menelusuri Jejak Perjalanan Borobudur

Jejak Sejarah: Menelusuri Jejak Perjalanan Borobudur, sebuah monumen yang menjadi saksi bisu perjalanan sejarah dan peradaban manusia. Monumen ini tidak hanya menjadi ikon wisata Indonesia, tetapi juga menjadi bukti kejayaan masa lalu yang patut kita banggakan. Dalam artikel ini, kita akan menelusuri jejak perjalanan Borobudur, mulai dari sejarah pembangunannya, masa keemasan, hingga proses restorasinya.

Sejarah Pembangunan Borobudur

Borobudur dibangun pada abad ke-8 dan ke-9 Masehi, pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra. Dinasti ini dikenal sebagai penganut agama Buddha Mahayana, yang tercermin dalam arsitektur dan relief Borobudur. Pembangunan Borobudur membutuhkan waktu sekitar 75 tahun dan dipimpin oleh dua raja, yaitu Samaratungga dan Rakai Pikatan.

Masa Keemasan Borobudur

Setelah selesai dibangun, Borobudur menjadi pusat peribadatan dan pendidikan agama Buddha. Masa keemasan Borobudur terjadi pada abad ke-9 hingga ke-11 Masehi. Pada masa ini, Borobudur menjadi tujuan ziarah bagi umat Buddha dari berbagai penjuru dunia. Relief-relief yang menghiasi Borobudur menceritakan tentang ajaran Buddha, yang menjadi sumber pengetahuan bagi para peziarah.

Masa Kemunduran Borobudur

Namun, masa keemasan Borobudur tidak berlangsung lama. Pada abad ke-14 Masehi, kekuasaan di Jawa beralih ke Kerajaan Majapahit yang beragama Hindu. Borobudur mulai ditinggalkan dan terlupakan. Selain itu, letusan Gunung Merapi juga menyebabkan Borobudur tertimbun abu vulkanik.

Proses Restorasi Borobudur

Borobudur ditemukan kembali oleh Sir Thomas Stamford Raffles pada tahun 1814. Namun, proses restorasi Borobudur baru dimulai pada tahun 1907 oleh pemerintah kolonial Belanda. Restorasi besar-besaran dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan bantuan UNESCO pada tahun 1973 hingga 1983. Setelah restorasi, Borobudur kembali menjadi pusat perhatian dunia dan ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Menelusuri jejak perjalanan Borobudur, kita dapat melihat betapa pentingnya menjaga dan melestarikan warisan budaya. Borobudur bukan hanya sebuah monumen, tetapi juga bukti peradaban masa lalu yang harus kita hargai dan lestarikan. Dengan mengetahui sejarahnya, kita dapat menghargai lebih dalam nilai dan makna yang terkandung dalam setiap relief dan arsitektur Borobudur.