Sistematika Penulisan KTI

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah (KTI) sangat penting untuk memastikan kejelasan dan keberhasilan dalam menyampaikan informasi. Dalam artikel ini, kita akan membahas tata cara penulisan KTI yang benar dan efektif. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan penulis dapat menghasilkan KTI yang berkualitas dan dapat diterima oleh pembaca dan juri. Pertama-tama, langkah awal dalam menulis KTI adalah menentukan judul yang relevan dan menarik. Judul harus mencerminkan isi KTI secara keseluruhan dan dapat menarik minat pembaca. Selain itu, judul juga harus singkat dan jelas, sehingga pembaca dapat dengan mudah memahami topik yang akan dibahas. Setelah menentukan judul, langkah berikutnya adalah menyusun abstrak. Abstrak adalah ringkasan singkat dari KTI yang berisi tujuan penelitian, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, dan kesimpulan yang diambil. Abstrak harus ditulis dengan singkat dan jelas, sehingga pembaca dapat memahami inti dari KTI tanpa harus membaca keseluruhan artikel. Setelah abstrak, langkah selanjutnya adalah menyusun pendahuluan. Pendahuluan harus memberikan latar belakang masalah, tujuan penelitian, dan relevansi penelitian tersebut. Pendahuluan harus ditulis dengan jelas dan logis, sehingga pembaca dapat memahami konteks penelitian dan pentingnya penelitian tersebut. Setelah pendahuluan, langkah berikutnya adalah menyusun kerangka teori. Kerangka teori adalah bagian yang menjelaskan teori-teori yang digunakan dalam penelitian. Penulis harus menyajikan teori-teori tersebut dengan jelas dan terkait dengan topik penelitian. Selain itu, penulis juga harus menyertakan referensi yang digunakan untuk mendukung teori-teori tersebut. Setelah kerangka teori, langkah selanjutnya adalah menyusun metode penelitian. Metode penelitian harus menjelaskan secara rinci tentang bagaimana penelitian dilakukan, termasuk populasi dan sampel penelitian, instrumen yang digunakan, prosedur pengumpulan data, dan analisis data yang dilakukan. Penulis harus menyajikan metode penelitian dengan jelas dan terperinci, sehingga pembaca dapat memahami bagaimana penelitian tersebut dilakukan. Setelah metode penelitian, langkah berikutnya adalah menyusun hasil penelitian. Hasil penelitian harus disajikan dengan jelas dan terperinci, menggunakan tabel, grafik, atau diagram yang relevan. Penulis harus menginterpretasikan hasil penelitian dengan objektif dan menghubungkannya dengan tujuan penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Setelah hasil penelitian, langkah selanjutnya adalah menyusun pembahasan. Pembahasan harus menjelaskan dan menginterpretasikan hasil penelitian, serta menghubungkannya dengan teori-teori yang telah disajikan sebelumnya. Penulis harus menyajikan pembahasan dengan logis dan terperinci, sehingga pembaca dapat memahami implikasi penelitian tersebut. Terakhir, langkah terakhir dalam penulisan KTI adalah menyusun kesimpulan. Kesimpulan harus merangkum temuan penelitian dan memberikan jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah diajukan sebelumnya. Selain itu, penulis juga dapat menyajikan saran atau rekomendasi untuk penelitian selanjutnya. Dalam penulisan KTI, penting untuk mengikuti sistematika penulisan yang benar dan efektif. Dengan mengikuti panduan ini, diharapkan penulis dapat menghasilkan KTI yang berkualitas dan dapat diterima oleh pembaca dan juri.