Tindakan Pemerintah Kolonial Belanda Setelah Pelantikan Pangeran Diponegoro sebagai Wali Kerajaan Mataram

Setelah pelantikan Pangeran Diponegoro sebagai wali Kerajaan Mataram, pemerintah kolonial Belanda dihadapkan pada kekhawatiran yang memerlukan tindakan cepat. Dalam konteks ini, pemerintah kolonial Belanda mengambil langkah-langkah tertentu untuk mengatasi situasi tersebut. Salah satu tindakan yang diambil adalah memerintahkan pematokan tanah milik Pangeran Diponegoro di Tegalrejo. Langkah lainnya adalah memberi perintah kepada Residen Yogyakarta A. H. Smissert untuk menyerang Tegalrejo. Selain itu, pemerintah Belanda juga mengangkat Patih Danureja II untuk menjalankan pemerintahan di kesultanan Yogyakarta. Dengan demikian, tindakan pemerintah kolonial Belanda setelah pelantikan Pangeran Diponegoro sebagai wali Kerajaan Mataram mencerminkan upaya mereka dalam mengamankan kepentingan kolonial di wilayah tersebut.