Asas-asas Hukum dalam Ilmu Hukum

Dalam ilmu hukum, terdapat beberapa asas hukum yang sangat terkenal. Asas-asas hukum merupakan aturan hukum yang bersifat inti sari atau abstrak. Tujuan dari asas-asas hukum adalah untuk menyajikan berbagai aturan hukum yang kompleks dan rumit menjadi sesuatu yang sistematis dan saling berhubungan. Salah satu asas hukum yang penting adalah "Unus testis nullus testis", yang berarti "satu saksi bukan saksi". Asas ini terdapat dalam hukum formil atau hukum beracara di pengadilan. Penjelasannya adalah bahwa hakim akan memutus suatu perkara yang diajukan di muka pengadilan dengan minimal adanya 2 alat bukti atau saksi. Dalam perkara pidana, jika petugas kepolisian atau kejaksaan hanya dapat menunjukkan 1 saksi, maka hal itu belum cukup untuk membawa seorang tertuduh untuk disidangkan di pengadilan. Asas hukum lainnya adalah "Pacta sund servanda", yang dapat diartikan bahwa kesepakatan para pihak memiliki kekuatan hukum yang sama dengan undang-undang bagi mereka yang bersepakat. Artinya, jika dua orang atau lebih sudah mengambil suatu kesepakatan, misalnya dalam perjanjian jual beli rumah, maka kesepakatan tersebut berlaku sebagai undang-undang. Konsekuensinya, jika salah satu pihak melanggar perjanjian tersebut, maka pihak lainnya dapat menggugatnya di pengadilan. Asas hukum berikutnya adalah "Lex specialist derogate legi generali". Asas ini bermakna bahwa aturan hukum yang bersifat khusus mengesampingkan atau membatalkan aturan hukum sejenis yang bersifat umum. Contoh dari penerapan asas ini adalah dalam perusahaan. Aturan tentang perusahaan diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata) yang sifatnya umum. Namun, berkaitan dengan hukum perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT), maka aturan yang berlaku adalah ketentuan Undang-Undang No. 40. Terakhir, ada asas hukum "Lex posterior derogate legi priori", yang berarti bahwa aturan hukum yang muncul belakangan atau lebih akhir itu bersifat mengesampingkan aturan hukum yang muncul sebelumnya. Asas ini mengakui bahwa perubahan dan perkembangan hukum adalah hal yang wajar. Ketika ada aturan hukum baru yang bertentangan dengan aturan hukum yang sudah ada sebelumnya, maka aturan hukum yang baru akan menggantikan aturan hukum yang lama. Dalam ilmu hukum, pemahaman tentang asas-asas hukum sangat penting. Asas-asas hukum membantu dalam memahami dan menerapkan aturan hukum dengan lebih baik. Dengan memahami asas-asas hukum, kita dapat memahami logika dan prinsip-prinsip yang mendasari sistem hukum yang ada.