Bagaimana Teori Negosiasi Wajah Mempengaruhi Hubungan Interpersonal?

Teori negosiasi wajah merupakan konsep yang menarik dalam memahami dinamika hubungan interpersonal. Teori ini, yang dikemukakan oleh Erving Goffman, berpendapat bahwa manusia memiliki kebutuhan untuk menjaga citra diri mereka di hadapan orang lain, yang disebut "wajah". Dalam interaksi sosial, kita berusaha untuk mempertahankan wajah kita, baik secara individu maupun kolektif, dan negosiasi wajah terjadi ketika kita berinteraksi dengan orang lain untuk mencapai kesepakatan tentang bagaimana wajah kita akan dipertahankan.

Negosiasi Wajah dalam Hubungan Interpersonal

Negosiasi wajah memainkan peran penting dalam hubungan interpersonal. Ketika kita berinteraksi dengan orang lain, kita secara sadar atau tidak sadar berusaha untuk menjaga wajah kita sendiri dan wajah orang lain. Misalnya, dalam percakapan, kita mungkin menghindari topik yang sensitif atau menggunakan bahasa yang sopan untuk menghindari konflik. Kita juga mungkin memberikan pujian atau dukungan kepada orang lain untuk menjaga wajah mereka.

Dampak Negosiasi Wajah pada Hubungan

Negosiasi wajah dapat memiliki dampak positif dan negatif pada hubungan interpersonal. Di satu sisi, negosiasi wajah dapat membantu membangun dan memelihara hubungan yang harmonis. Ketika kita berhasil menjaga wajah orang lain, kita menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada mereka, yang dapat memperkuat ikatan sosial. Di sisi lain, negosiasi wajah yang tidak berhasil dapat menyebabkan konflik dan ketegangan dalam hubungan. Misalnya, jika seseorang merasa bahwa wajah mereka telah diinjak-injak, mereka mungkin merasa tersinggung atau marah.

Strategi Negosiasi Wajah

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menegosiasikan wajah dalam hubungan interpersonal. Salah satu strategi yang umum adalah "penghindaran," di mana kita menghindari topik yang sensitif atau situasi yang berpotensi menimbulkan konflik. Strategi lain adalah "penyesuaian," di mana kita menyesuaikan perilaku kita untuk memenuhi harapan orang lain. Strategi ketiga adalah "penolakan," di mana kita secara langsung menolak permintaan atau perilaku yang mengancam wajah kita.

Contoh Negosiasi Wajah dalam Kehidupan Sehari-hari

Negosiasi wajah terjadi dalam berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, ketika kita meminta maaf kepada seseorang, kita sedang menegosiasikan wajah mereka dengan mengakui kesalahan kita dan menunjukkan rasa hormat kepada mereka. Ketika kita memberikan pujian kepada seseorang, kita sedang menegosiasikan wajah mereka dengan menunjukkan penghargaan dan pengakuan atas nilai mereka.

Kesimpulan

Teori negosiasi wajah memberikan kerangka kerja yang berguna untuk memahami dinamika hubungan interpersonal. Dengan memahami bagaimana kita menegosiasikan wajah kita sendiri dan wajah orang lain, kita dapat membangun dan memelihara hubungan yang lebih harmonis. Negosiasi wajah yang berhasil dapat membantu kita menghindari konflik dan membangun kepercayaan, sementara negosiasi wajah yang tidak berhasil dapat menyebabkan ketegangan dan kerusakan dalam hubungan.