Adab Lebih Tinggi dari Ilmu: Sebuah Refleksi **

** Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saudara-saudariku yang dirahmati Allah, Kita semua tentu sepakat bahwa ilmu pengetahuan sangat penting dalam kehidupan. Ilmu membuka cakrawala berpikir, membantu kita memahami dunia, dan memajukan peradaban. Namun, di tengah gelimang ilmu, kita seringkali melupakan satu hal yang tak kalah penting: adab. Adab, dalam arti luas, adalah tata krama, sopan santun, dan etika dalam bergaul. Adab merupakan cerminan akhlak dan karakter seseorang. Dalam Islam, adab menempati posisi yang sangat tinggi. Bahkan, Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling baik akhlaknya." (HR. At-Tirmidzi). Mengapa adab lebih tinggi dari ilmu? Karena ilmu tanpa adab bagaikan pedang di tangan orang gila. Ilmu yang tidak diiringi adab dapat menjadi alat untuk menindas, menyakiti, dan merusak. Sebaliknya, adab yang luhur dapat menjadi penyeimbang ilmu, menjadikan ilmu bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Contohnya, seorang ilmuwan yang memiliki ilmu pengetahuan yang luas, tetapi tidak memiliki adab, akan sulit diterima di masyarakat. Ia mungkin akan bersikap sombong, meremehkan orang lain, dan tidak mau berbagi ilmunya. Sebaliknya, seorang ilmuwan yang memiliki adab yang baik, akan mudah diterima di masyarakat. Ia akan bersikap rendah hati, menghormati orang lain, dan mau berbagi ilmunya. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan adab kita. Kita harus belajar untuk bersikap sopan santun, menghormati orang tua, guru, dan orang yang lebih tua, serta bersikap rendah hati kepada siapa pun. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita hidayah dan kekuatan untuk selalu mengamalkan adab yang baik dalam kehidupan kita. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.