Reaksi Kimia dan Hukum Lavoisier

Hukum Lavoisier, yang juga dikenal sebagai Hukum Kekekalan Massa, menyatakan bahwa dalam suatu reaksi kimia, massa total zat-zat yang terlibat akan tetap konstan. Dalam artikel ini, kita akan melihat beberapa reaksi kimia dan menentukan mana yang sesuai dengan hukum Lavoisier. Reaksi pertama yang akan kita tinjau adalah reaksi antara natrium hidroksida (NaOH) dan asam sulfat (H2SO4). Dalam reaksi ini, natrium hidroksida bereaksi dengan asam sulfat untuk membentuk natrium sulfat (Na2SO4) dan air (H2O). Jika kita memperhatikan massa zat-zat yang terlibat sebelum dan setelah reaksi, kita akan melihat bahwa massa total tetap konstan. Oleh karena itu, reaksi ini sesuai dengan hukum Lavoisier. Reaksi kedua yang akan kita tinjau adalah reaksi antara kalsium hidrogen karbonat (Ca(HCO3)2) dan air (H2O) untuk membentuk kalsium oksida (CaO), air, dan karbon dioksida (CO2). Dalam reaksi ini, jika kita memperhatikan massa zat-zat yang terlibat sebelum dan setelah reaksi, kita akan melihat bahwa massa total juga tetap konstan. Oleh karena itu, reaksi ini juga sesuai dengan hukum Lavoisier. Terakhir, kita akan melihat reaksi antara nitrogen (N2) dan hidrogen (H2) untuk membentuk amonia (NH3). Dalam reaksi ini, jika kita memperhatikan massa zat-zat yang terlibat sebelum dan setelah reaksi, kita akan melihat bahwa massa total tetap konstan. Oleh karena itu, reaksi ini juga sesuai dengan hukum Lavoisier. Dalam kesimpulan, ketiga reaksi kimia yang telah kita tinjau, yaitu reaksi antara natrium hidroksida dan asam sulfat, reaksi antara kalsium hidrogen karbonat dan air, dan reaksi antara nitrogen dan hidrogen, semuanya sesuai dengan hukum Lavoisier. Hukum ini menegaskan bahwa massa total zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia akan tetap konstan, yang merupakan prinsip dasar dalam ilmu kimia.