Globalisasi dan Kesenjangan: Mencari Keadilan dalam Hubungan Negara Maju dan Berkembang **

Globalisasi telah membawa dunia ke dalam keterhubungan yang erat, namun juga melahirkan tantangan baru, terutama dalam hubungan antara negara maju dan berkembang. Ketergantungan negara berkembang terhadap negara maju dalam bidang IPTEK, tenaga ahli, dan modal investasi seringkali menimbulkan ketidakseimbangan. Di satu sisi, negara berkembang berperan sebagai penyuplai sumber daya alam dan tenaga kerja murah, membuka pintu bagi investasi asing dan industrialisasi perusahaan multinasional. Hal ini dapat mendorong peningkatan perekonomian negara. Namun, realitas menunjukkan bahwa sebagian pekerja justru diberi upah relatif murah, tidak sebanding dengan standar internasional. Produk yang dihasilkan pun diekspor dan dipasarkan di negara maju dengan standar harga yang lebih tinggi. Kondisi ini menguntungkan perusahaan multinasional, sementara negara berkembang hanya memperoleh keuntungan terbatas. Globalisasi memang tidak dapat dihindari, namun perlu disikapi secara kritis dan bijak. Kesenjangan antara negara maju dan berkembang harus diatasi dengan membangun sistem perdagangan yang adil dan transparan. Negara berkembang perlu meningkatkan kemampuan dalam bidang IPTEK dan sumber daya manusia agar tidak hanya menjadi penyuplai bahan mentah, tetapi juga dapat berperan aktif dalam rantai nilai global. Wawasan:** Globalisasi memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesejahteraan dunia, namun hal ini hanya dapat terwujud jika diiringi dengan upaya untuk menciptakan keadilan dan kesetaraan. Negara maju dan berkembang harus bekerja sama untuk membangun sistem global yang lebih adil dan berkelanjutan, sehingga manfaat globalisasi dapat dinikmati oleh semua negara dan masyarakat.