Perkembangan Kerajaan Mataram Kuno: Dinasti Sanjay

Perkembangan Kerajaan Mataram Kuno dibagi menjadi 2, yaitu Dinasti Sanjaya dan Sailendra. Dalam artikel ini, kita akan fokus pada Dinasti Sanjaya yang merupakan salah satu dinasti yang berkuasa di Kerajaan Medang. Dinasti Sanjaya didirikan oleh Sanjaya, yang memerintah sekitar tahun 732 M. Sanjaya adalah penerus raja Jawa Sanna dan menganut agama Hindu aliran Siwa. Ia juga memiliki hubungan dengan Kerajaan Galuh, di mana ia merupakan pangeran dari Galuh yang akhirnya berkuasa di Mataram. Menurut naskah Carita Parahyangan, Sanjaya adalah putra dari Sena, raja Galuh ketiga, dan cucu dari Ratu Shima dari Kerajaan Kalingga di Jepara. Sanjaya memimpin serangan terhadap Galuh dengan bantuan Tarusbawa, raja Sunda, dan berhasil menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Galuh di bawah kekuasaannya. Selama 22 tahun pemerintahannya, Sanjaya memegang kekuasaan di Kalingga sebelum akhirnya digantikan oleh putranya, Rakai Panangkaran. Selama masa pemerintahan Dinasti Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno mengalami perkembangan yang signifikan, termasuk pembangunan candi Hindu yang lebih besar dan indah, seperti candi Prambanan. Dinasti Sanjaya merupakan salah satu periode penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno. Kecakapan dan keuletan Sanjaya dalam memimpin membantu menghidupkan kembali semangat kebudayaan Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Namun, masa keemasan Mataram Kuno mulai memudar dan perang saudara pun terjadi setelah Rakai Kayuwangi menggantikan Rakai Pikatan. Dengan demikian, Dinasti Sanjaya adalah salah satu periode penting dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno yang memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan kebudayaan Hindu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Catatan: Artikel ini hanya membahas Dinasti Sanjaya dalam perkembangan Kerajaan Mataram Kuno. Untuk informasi lebih lanjut tentang Dinasti Sailendra dan periode lainnya dalam sejarah Kerajaan Mataram Kuno, silakan merujuk ke sumber-sumber yang relevan.