Peradilan Berdasarkan Sanubari dan Regulasi

Pendahuluan: Peradilan berdasarkan sanubari adalah penerapan hukum yang didasarkan pada hati nurani dan perasaan batin. Hal ini penting dalam sistem peradilan pidana Indonesia untuk mencapai keadilan hukum yang hakiki dan memanusiakan manusia. Bagian 1: Peradilan Berdasarkan Sanubari: Pengertian dan Pentingnya Peradilan berdasarkan sanubari mengacu pada pengambilan keputusan hukum yang didasarkan pada hati nurani dan perasaan batin. Ini adalah kebutuhan dalam sistem peradilan pidana Indonesia untuk mencapai keadilan hukum yang sejati dan memberikan manfaat serta kepastian hukum. Dalam arti kata sanubari menurut KBBI, sanubari dapat diartikan sebagai jantung hati, hati nurani, dan perasaan batin. Dalam konteks peradilan, hal ini berarti bahwa keputusan hukum harus didasarkan pada pertimbangan moral dan etika, bukan hanya aturan formal yang ada. Dengan menerapkan peradilan berdasarkan sanubari, kita dapat memastikan bahwa keputusan hukum yang diambil memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan yang sejati. Bagian 2: Penerapan Hukum dengan Hati Nurani Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menegaskan bahwa penerapan hukum dengan hati nurani adalah penting. Dalam membaca kelengkapan formil dan materiil serta konsisten menggunakan hati nurani sebagai dasar pertimbangan, kejaksaan dapat menghadirkan keadilan hukum yang membawa manfaat dan kepastian hukum. Dalam proses penuntutan, jaksa harus cermat dalam mempertimbangkan bukti-bukti yang ada, namun juga harus memperhatikan aspek-aspek moral dan etika yang terkait dengan kasus tersebut. Dengan menggunakan hati nurani sebagai panduan, kejaksaan dapat memastikan bahwa keputusan hukum yang diambil tidak hanya memenuhi persyaratan formal, tetapi juga adil dan manusiawi. Kesimpulan: Peradilan berdasarkan sanubari adalah penting dalam sistem peradilan pidana Indonesia. Dengan menerapkan hukum dengan hati nurani, kita dapat mencapai keadilan hukum yang sejati dan memanusiakan manusia. Keputusan hukum yang didasarkan pada pertimbangan moral dan etika akan membawa manfaat dan kepastian hukum bagi semua pihak yang terlibat. Oleh karena itu, penting bagi para pejabat hukum untuk memahami dan mengerti bagaimana hukum itu diterapkan dengan menggunakan hati nurani sebagai panduan. Dengan demikian, sistem peradilan pidana Indonesia dapat menjadi lebih adil dan manusiawi.