Detik-Detik Terakhir **

essays-star 4 (264 suara)

** Mentari perlahan meredup, meninggalkan langit jingga yang memudar. Angin berbisik lembut, membawa aroma tanah basah dan daun kering. Di ranjang putih, seorang lelaki tua terbaring lemah, napasnya tersengal-sengal. Wajahnya pucat, keringat dingin membasahi keningnya. Matanya, yang dulunya berbinar dengan semangat, kini redup, menatap kosong ke langit-langit. Di sampingnya, seorang wanita paruh baya duduk terdiam, tangannya menggenggam erat tangan sang suami. Air mata mengalir deras di pipinya, membasahi punggung tangan sang suami. Ia tak kuasa menahan kesedihan, melihat sang suami yang selama ini menjadi tulang punggung keluarganya, kini terbaring lemah tak berdaya. "Sayang, aku... aku takut," bisik sang suami, suaranya lemah tak bertenaga. Wanita itu menunduk, mencium kening sang suami. "Jangan takut, Sayang. Aku di sini, bersamamu." Sang suami tersenyum tipis, matanya menatap wajah istrinya dengan penuh kasih. "Aku... aku bahagia... memiliki kamu... dalam hidupku." Wanita itu mengangguk, air matanya semakin deras. Ia tahu, ini adalah saat-saat terakhir mereka bersama. Detik demi detik berlalu, napas sang suami semakin tersengal. Jantungnya berdebar kencang, seakan ingin melepaskan diri dari tubuhnya. "Sayang... aku... aku mencintaimu..." bisik sang suami, suaranya semakin lemah. Wanita itu menggenggam erat tangan sang suami, matanya menatap wajahnya dengan penuh kasih. "Aku juga mencintaimu, Sayang. Selamanya." Seiring dengan terbitnya bulan, napas sang suami semakin melemah. Jantungnya berdebar pelan, lalu berhenti. Wanita itu terisak, air matanya membasahi wajah sang suami. Ia tak percaya, sang suami yang selama ini menjadi segalanya, kini telah pergi untuk selamanya. Di tengah kesedihan yang mendalam, terbersit sebuah ketenangan. Ia tahu, sang suami telah pergi dengan tenang, tanpa rasa takut dan penyesalan. Ia telah meninggalkan dunia ini dengan penuh cinta dan kasih sayang. Dan di tengah malam yang sunyi, hanya tersisa kesunyian dan kenangan indah tentang cinta yang tak terlupakan.